Page 59 - Kelas X. 7. Dinamika Atmosfer_Dirjen GTK Kemdikbud 2019
P. 59
Unit Pembelajaran
Dinamika Atmosfer
Awan yang berkembang secara vertikal, berbentuk kubah-kubah
menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat berwarna putih
cemerlang jika terkena sinar matahari, disebut dengan awan kumulus.
(4) Awan nimbus
Awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan
terjadinya hujan, disebut dengan awan nimbus.
8) Hujan
Peristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara
alami disebut dengan hujan. Sebelum hujan terjadi, didahului adanya
penguapan yang kemudian mengalami kondensasi sehingga membentuk
awan. Dari awan ini karena pengaruh angin atau konveksi maka terjadilah
hujan. Hujan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Berdasarkan bentuknya
(1) Hujan air (rain), yaitu hujan yang jatuh dalam bentuk cair. Kebanyakan
bentuk hujan di Indonesia adalah bentuk cair.
(2) Hujan salju (snow) yaitu hujan yang jatuh dalam bentuk salju. Kebanyakan
terjadi di daerah yang beriklim sedang.
(3) Hujan es (hail stone) yaitu hujan yang jatuh dalam bentuk es. Kebanyakan
terjadi di daerah yang beriklim sedang, namun demikian di daerah tropis
juga sering terjadi meskipun setelah mencapai permukaan tanah sudah
mencair.
b) Berdasarkan proses terjadinya
(1) Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadI di daerah pegunungan.
(2) Hujan konveksi, yaitu hujan yang terjadi karena pengaruh arus konveksi.
(3) Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di daerah subtropis dan terjadi
sebagai akibat adanya pertemuan antara massa udara yang panas dan
dingin.
153