Page 9 - Grafis Islam 03-Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
P. 9

Gayung
                          Direktur Jenderal Kebudayaan







                          Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

                          Dalam arus sejarah Indonesia, Islam disebarkan oleh para penyiarnya
                          dalam dakwah damai dengan pendekatan inklusif dan akomodatif
                          terhadap kepercayaan dan budaya lokal. Islam dengan mudah diterima
                          oleh  masyarakat  sebagai  sebuah  agama yang  membawa  kedamaian,
                          sekalipun saat itu masyarakat sudah memiliki sistem kepercayaan
                          sendiri seperti animisme dan agama Hindu-Buddha. Apa yang telah
                          dilakukan oleh para Wali Songo menjadi contoh betapa penyebaran Islam
                          itu dilakukan secara damai tanpa adanya benturan dengan budaya lokal.
                          Islam yang berinteraksi dengan budaya lokal tersebut pada akhirnya
                          membentuk suatu varian Islam yang khas, seperti Islam Jawa, Islam
                          Madura, Islam Sasak, Islam Minang, Islam Sunda, dan seterusnya.
                          Varian Islam tersebut adalah Islam yang tetap mempertahankan
                          akar  kemurniannya,  namun di  sisi  lain telah  berakulturasi  dengan
                          budaya lokal. Dengan demikian, Islam tetap tidak tercerabut dari akar
                          kemurniannya, demikian pula sebaliknya budaya lokal tidak lantas
                          hilang dengan masuknya Islam di dalamnya.
                          Varian Islam lokal tersebut terus lestari dan mengalami perkembangan
                          di berbagai sisi. Islam kultural tetap menjadi ciri khas dari fenomena
                          keislaman masyarakat Indonesia yang berbeda dengan Islam yang
                          berada di Timur Tengah maupun di belahan dunia lain. Singgungan-
                          singgungan dan silang budaya ini pada dasarnya telah membangun
                          kebudayaan Islam yang ramah dan toleran. Interaksi antara Islam dan
                          kebudayaan  Indonesia  dalam  perjalanan  sejarah  merupakan  sebuah
                          keniscayaan.  Islam  memberikan  warna  pada  kebudayaan  Indonesia,
                          sedangkan kebudayaan Indonesia memperkaya keislaman.
                          Saya menyambut baik penerbitan buku ini. Kehadiran buku ini penting
                          dalam upaya menampilkan wajah Islam khas Indonesia yang ramah dan
                          toleran. Dikemas dengan cara yang menarik, dengan berbagai visualisasi
                          tokoh, peristiwa, tempat dan pernak-pernik kebudayaan, diharapkan
            Literasi Nasional  kearifan Islam khas Indonesia dapat diresapi dengan baik. Akhirnya saya
                          buku ini dapat lebih dekat dengan generasi muda, sehingga nilai-nilai
                          ucapkan selamat membaca dan selamat menyelami kearifan budaya
                          Islam khas Indonesia.
                          Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
           vi





                          Hilmar Farid
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14