Page 32 - Modul 6 Cerita Masyarakat Indonesia di Zaman Kolonialisme
P. 32
Pemerintahan Sultan Baa Bullah (1570-1583)
Sultan Baabullah putra Sultan Hairun melanjutkan perlawanan rakyat
Maluku terhadap Portugis. Rakyat menyerang pos-pos perdagangan dan
pertahanan Portugis di Maluku. Benteng Sao Paola dikepung selama lima
tahun. Strategi tersebut berhasil mengalahkan Portugis. Pada tahun 1575
Portugis meninggalkan Maluku. Sultan Baabullah juga dikenali dengan
gelar "Penguasa 72 Pulau"
2) Perlawanan Kerajaan Aceh
Perlawanan dipimpin oleh Sultan Ali Mughayat Syah dan di
lanjutkan Sultan Iskandar Muda (1607-1639).
Pada tahun 1629 Aceh telah memiliki armada laut yang sudah disiapkan
untuk menyerang Portugis di Malaka. Tetapi perlawanan Aceh saat itu
belum berhasil mendapatkan kemenangan. Meskipun demikian Aceh
masih tetap berdiri sebagai kerajaan yang merdeka.
3) Perlawanan Kerajaan Demak
Perlawanan dipimpin oleh Pangeran Sabrang Lor/Adipati Unus
Untuk menyingkirkan Portugis dan merebut kembali Pelabuhan
Malaka Kerajaan mengirim pasukan dari Jawa, Makassar dan Lampung
serta bekerjasama dengan Kerajaan Aceh. Serangan ini mengalami
kegagalan karena persenjataan dan pasukan Demak kalah jauh dengan
persenjataan yang dimiliki pasukan Portugis. Bahkan, Adipati Unus
tertembak, tetapi berhasil selamat sampai di Jawa.
4) Perlawanan Kerajaan Gowa-Tallo
Perlawanan dipimpin oleh Sultan Hasanudin
Sultan Hasanuddin adalah tokoh yang paling
ditakuti Belanda karena ketangguhannya melawan
Belanda sehingga disebut sebagai “Ayam Jantan
dari Timur”. Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa
di Sulawesi Selatan. Suatu ketika Kerajaan Gowa
(Sultah Hasanuddin) dan Bone (Arung Palaka)
berselisih paham. Hal ini dimanfaatkan VOC dengan
Gambar 6. 8 Sultan Hasanuddin
mengadu domba kedua kerajaan tersebut. VOC
Sumber : Buku PR Kelas VIII,2020
memberi dukungan Bone sehingga menang saat
24