Page 23 - E-modul Sistem Saraf
P. 23
Sistem parasimpatis mendominasi pada keadaan tenang dan santai. Pada keadaan tanpa
ancaman ini, tubuh dapat berkonsentrasi melaksanakan aktivitas "rumah tangga"nya, misalnya
pencernaan. Sistem parasimpatis mendorong fungsi tubuh tipe "istirahat-dan-cerna" ini sambil
memperlambat aktivitas-aktivitas yang di tingkatkan oleh sistem simpatis. Sebagai contoh,
jantung tidak perlu berdetak keras dan kuat jika seseorang berada dalam keadaan tenang.
Pesan-pesan dari SSP disampaikan ke otot jantung, otot poIos, dan kelenjar melalui saraf
autonom, tetapi bagian otak mana yang mengatur keluaran autonom? Kontrol autonomik
efektor-efektor ini diperantarai oleh refleks dan melalui pusat kontrol yang terletak di pusat
Selangkah lebih maju, informasi yang dibawa ke SSP via aferen viseral akhirnya digunakan
untuk menentukan keluaran yang sesuai melalui eferen autonomik ke efektor untuk
mempertahankan homeostasis. Beberapa ahli fisiologis menganggap aferen viseral sebagai
bagian sistem saraf autonom,sementara yang lain mempertimbangkan eferen simpatis dan
parasimpatis sebagai satu satunya komponen sistem saraf autonom. Dengan cara apapun
Anda mengklasifikasikannya, satu hal yang pasti bahwa masukan aferen viseral sangat penting
untuk menentukan keluaran simpatis dan parasimpatis.
Sebagian refleks autonom, misalnya berkemih, buang air besar, dan ereksi, terintegrasi di
tingkat korda spinalis, tetapi semua refleks spinal ini dapat dikontrol oleh tingkat kesadaran yang
lebih tinggi.
Medula di dalam batang otak adalah bagian yang paling berperan bagi keluaran autonom.
Pusat-pusat untuk mengontrol aktivitas kardiovaskular, respirasi, dan pencernaan melalui sistem
autonom berlokasi di sini
Hipotalamus berperan penting dalam mengintegrasikan respons autonom, somatik, dan endokrin
yang secara otomatis menyertai berbagai keadaan emosi dan perilaku. Sebagai contoh,
peningkatan kecepatan denyut jantung, tekanan darah, dan aktivitas pernapasan yang berkaitan
dengan rasa marah atau takut ditimbulkan oleh hipotalamus yang bekerja melalui medula.
Aktivitas autonom juga dapat dipengaruhi oleh korteks asosiasi prafrontal melalui keterlibatannya
dalam ekspresi emosional yang khas bagi kepribadian masing-masing, Contohnya adalah
kemerahan pada wajah saat seseorang merasa malu, yang ditimbulkan oleh dilatasi pembuluh
darah yang mendarahi kulit pipi. Respons semacam ini diperantarai oleh jalur
hipotalamusmedula. Tabel 7-4 meringkaskan beberapa ciri utama pembeda sistem saraf
simpatis dan parasimpatis.
E-modul Sistem Saraf Untuk Kelas 11 Sekolah Menengah Atas 17