Page 2 - Buku Latihan TOAFL 2022
P. 2

2




                                             Pengantar Penulis

                         Buku yang ada di tangan Anda adalah sebuah buku yang berisi jawaban atas sebuah
                  pertanyaan:  Bagaimana  mengukur  kemampuan  bahasa  Arab?  Untuk  mengetahui
                  kemampuan bahasa Arab tentunya diperlukan sebuah alat ukur yang dapat mengukur apa
                  yang seharusnya diukur, alat ukur yang dapat menghasilkan skor yang valid tidak berubah-
                  rubah,  dan  alat  ukur  yang  dapat  digunakan  dengan  mudah.  Ketiga  hal  tersebut  menjadi
                  kriteria yang baik untuk alat ukur, dan dibahas dalam buku ini.
                         Tes yang diistilahkan dalam bahasa Arab  ikhtibar merupakan alat atau prosedur
                  yang  digunakan  untuk  mengetahui  atau  mengukur  sesuatu,  dengan  cara  dan  aturan-
                  aturan yang sudah ditentukan. Dalam kaitannya dengan bidang kebahasaan, tes bahasa
                  dipahami  sebagai  sejumlah  pertanyaan  atau  tugas  yang  harus  dijawab/direspon  siswa
                  dengan  tujuan  mengukur  tingkat  mereka  dalam  hal  penguasaan  keterampilan  bahasa
                  tertentu dan menjelaskan kemajuan prestasi serta membandingkannya dengan prestasi
                  siswa  lainnya.  Jika  pelaksanaan  tes  bahasa  tersebut  dilakukan  pada  saat  proses
                  pembelajaran  sedang  berlangsung  disebut  kuis.  Melalui  penyelenggaraan  tes,
                  diharapkan  diperoleh  informasi  tentang  seberapa  banyak  dan  seberapa  mendalam
                  kemampuan berbahasa Arab yang dimiliki oleh seorang mahasiswa.
                         Tes  bahasa  Arab  erat  kaitannya  dengan  kemampuan  berbahasa  Arab,  tidak
                  dengan  pengetahuan  tentang  bahasa  Arab.  Dalam  kajian  kebahasaan,  kemampuan
                  berbahasa  dibedakan  ke  dalam  kompetensi  berbahasa  dan  performansi  berbahasa.
                  Kompetensi  berbahasa  mengacu  kepada  kemampuan  yang  bersifat  abstrak,  berupa
                  potensi yang dimiliki seorang pemakai bahasa. Kompetensi itu memungkinkan pemakai
                  bahasa untuk memahami bahasa yang digunakan orang lain, maupun mengungkapkan
                  dirinya melalui bahasa. Karena sifatnya yang abstrak, kompetensi berbahasa tidak dapat
                  dilihat, didengar, atau dibaca, meskipun kompetensi berbahasa itu senantiasa terdapat di
                  belakang penggunaan bahasa. Sebaliknya, performansi berbahasa bersifat konkret dan
                  mengacu  kepada  penggunaan  bahasa  senyatanya,  dalam  bentuk  lisan  yang  dapat
                  didengar, atau dalam bentuk tertulis yang dapat dibaca.
                         Untuk  menekan  pengembangan  bahasa  tersebut,  kini  pengelola  pendidikan
                  asing,  khususnya  dalam  bidang  bahasa  Arab,  mengeluarkan  standarisasi  penilaian,
                  standarisasi  tersebut,  yang  dalam  bahasa  Inggris  disebut  denan  TOEFL  (Test  Of
                  English as A Foreign), dalam bahasa arab disebut dengan, TOAFL (Test Of  Arabic as
                                  ا
                  A Foreign) atau  هب نيقطان ريغل ةيبرعلا ةغللا ىف تارابتخلإا. Dengan adanya standarisasi tersebut
                  diharapkan mampu menekan peserta didik sehingga memiliki keterampilan bahasa Arab
                  dengan  matang.  Standarisasi  penilaian  bahasa  Arab  saat  ini  telah  dikembangkan  di
                  lembaga-lembaga pendidikan formal Islam Strata satu (S1), Strata dua (S2), Strata tiga
                  (S3),  seperti  UIN,  IAIN,  IAIN,  atau  lembaga-lembaga  yang  setara  dengan  lembaga
                  tersebut.
   1   2   3   4   5   6   7