Page 23 - E BOOK XII SEJARAH WAJIB GJL 3.1
P. 23
Pemberontakan DI/TII Aceh
Pada tanggal 20 September 1953 di Banda Aceh, Daud Beureueh
memproklamirkan daerah Aceh menjadi bagian dari Dl/TII di bawah
Kartosuwiryo.
Faktor penyebab:
1. Adanya rasa tidak puas soal otonomi daerah dimana Aceh tidak dijadikan
propinsi sendiri, melainkan menjadi Daerah Karesidenan yang digabung
dengan Sumatera Utara.
2. 'Adanya pertentangan antara golongan Tengku (Ulama) yang tergabung
dalam PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Indonesia) dengan Golongan Teuku
(Ulebalang) yang tergabung dalam Badan Keinsyafan rakyat (BKR).
3. Kurang Iancarnya peiaksanaan pembangunan di daerah Aceh.
Pemberontakan tersebut ditanggulangi dengan cara : Operasi miiiter dipimpin
oleh Kolonel Mohammad Yasin, namun mengalami kesulitan.
23
Kemudian diiaksanakan missi damai “Missi Hardi” dibawah pimpinan Hardi
(Wakil Perdana Menteri I dalam Kabinet Juanda) dengan cara melaksanakan
“Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh”'
tangga| 17-20 Desember 1962. Akhirnya disepakati bahwa daerah Aceh
dijadikan sebagai “Daerah Istimewa” dalam masalah adat istiadat dan agama.