Page 6 - Betterlife YTP - Edisi Mei 2017
P. 6
FIELD HERO
Yunita Sipayung
AWAL SEBUAH PERJALANAN
THE BEGINNING OF A JOURNEY
IN Setelah melalui serangkaian pergumulan yang cukup berat,
Yunita Welda Sari Sipayung yang meraih gelar S.Pd jurusan
fisika Oktober 2015 silam memutuskan untuk mengabdikan diri
menjadi guru Yayasan Tangan Pengharapan di Dusun Tulemben,
Bali.
Pulau Bali, Pulau Dewata. Tentu tak ada yang tak kenal nama
tersebut. Namun siapa yang mengira di pulau ini masih ada
daerah yang tertinggal. Hal ini tak pernah diduga oleh Yunita. Di
center YTP di Desa Muntig, tepatnya di SDN 3 Filial Tulamben,
yang jauh dari keramaian dengan medan yang sulit ditempuh
inilah Yunita mengajar.
Tradisi yang kental menyebabkan banyak anak lebih memilih
untuk tidak pergi ke sekolah. Pola pikir orangtua yang tidak
mengutamakan pendidikan juga turut berperan dalam
ketertinggalan pendidikan di dusun tersebut. Begitu sedihnya
perasaan Yunita melihat anak-anak yang duduk di kelas tinggi,
tapi kemampuan mereka di bawah rata- rata.
“Selama berada di desa ini, aku bertekad akan membuat
sebuah perubahan yang mungkin tidak begitu besar tapi
berarti bagi mereka. Aku akan berusaha mendampingi mereka
untuk menggapai cita- citanya kelak. Kerinduanku suatu saat
nanti mereka bisa tersenyum dengan indah dan telah berhasil
menggapai cita-citanya,” tutur Yunita menutup wawancara.
“... aku bertekad akan membuat sebuah
perubahan yang mungkin tidak begitu
besar tapi berarti bagi mereka.”
EN October 2015 was a decisive time for Yunita Sari
Sipayung Welda, who possesses bachelor degree in Physics.
After a series of struggle, she finally decided to devote
herself to be Tangan Pengharapan’s teacher in Tulamben,
a village in Bali.
Bali, known as the island of gods, is well-known
worldwide. But who would have thought that there are
still underdeveloped areas here. And it never crossed her
mind. Away from the noise of the city, Yunita teaches at YTP
center in Muntig village, at SDN 3 Tulamben Filial.
Strong tradition makes many children prefer not to go to
school. Parents do not prioritize education and it contributes
to poor state of education. Yunita strongly feels sad seeing
children of higher grades yet having low ability at school.
“As long as I’m in this village, I am determined to make
a change that might not be so great but it will create
lasting impact for them. I will do my best guiding them to
achieve their goals. I long to see that someday they show a
beautiful smile and reach their goals, “said Yunita, closing
the interview.
betterlife
6 Mei 2017

