Page 5 - Bahan Ajar Bhs Indonesia Kls XI
P. 5
secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik beserta ekosistem yang
menyertainya yang secara aktif membentuk sedimen kalsium karbonat akibat
aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut. Terumbu
karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif.
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang
masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 mdpl (meter di bawah permukaan
laut). Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak
memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan
zooxanhellae dan tidak membentuk karang.
Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis. Terumbu
karang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama pada
suhu, salinitas, sedimentasi, dan eutrofikasi, serta memerlukan kualitas perairan
alami (pristine). Perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang
melanda perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang
(coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama
peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia
adalah 2-3 °C di atas suhu normal.
Agar dapat tumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang
membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat
o
sekitar di atas 20 C. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan
perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi
cahaya oleh terumbu karang.
Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan
kegiatan fotosintesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada
bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan
juga melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen-oksigen hasil fotosintesis
yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya. Hewan
karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang efisien
karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik).
Proses fotosintesis oleh alga menyebabkan bertambahnya produksi kalsium
karbonat dengan menghilangkan karbon dioksida dan merangsang reaksi kimia: Ca
(HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2. Fotosintesis oleh algae yang bersimbiosis
membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan deposit cangkang yang terbuat
dari kalsium karbonat, kira-kira 10 kali lebih cepat daripada karang yang tidak
membentuk terumbu (ahermatipik) dan tidak bersimbiosis dengan zooxanthellae.
Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan
beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang
terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua, yaitu manfaat
langsung dan manfaat tidak langsung. Berikut beberapa manfaat terumbu karang.
1. Sebagai tempat hidup ikan (ikan kerapu, ikan baronang, dan ikan ekor kuning)
yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan.
5