Page 134 - MODUL 3
P. 134

akan mengambil pemungutan suara untuk menentukan bentuk
            negara, para pendiri negara diliputi suasana yang penuh dengan
            permufakatan, tanggung jawab, toleransi, dan religius. (Sekretariat
            Negara Republik Indonesia, 1995:125-127)
               Pada sidang BPUPKI tanggal 11 Juli 1945, setelah mendengarkan
            pandangan dan pemikiran 20 orang anggota. Agenda sidang BPUPKI
            yang kedua juga membahas tentang wilayah Negara Kesatuan Re-
            publik Indonesia, kewarganegaraan Indonesia, rancangan Undang-
            Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta pen-
            didikan dan pengajaran. Pada persidangan BPUPKI yang kedua ini,
            anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-pa-
            nitia kecil yang terbentuk itu antara lain adalah: Panitia Perancang
            Undang-Undang Dasar (diketuai oleh Ir. Soekarno), Panitia Pembelaan
            Tanah Air (diketuai oleh Raden Abikusno Tjokrosoejoso), dan Panitia
            Ekonomi dan Keuangan (diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta).
               Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh
            Ir. Soekarno, membahas pembentukan lagi panitia kecil di ba-
            wahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-
            Undang Dasar, membentuk Panitia Perancang “Declaration of
            Rights”, yang beranggotakan Subardjo, Sukiman, dan Parada
            Harahap, dan Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar,
            yang beranggotakan7 orang yaitu sebagai berikut: Prof. Mr. Dr.
            Soepomo (ketua panitia kecil) Mr. KRMT Wongsonegoro (anggota)
            Mr.  Raden  Achmad  Soebardjo  Djojoadisoerjo  (anggota)  Mr.
            Alexander Andreas Maramis (anggota) Mr. Raden Panji Singgih
            (anggota) Haji Agus Salim (anggota) Dr. Soekiman Wirjosandjojo
            (anggota). Selain itu, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar
            menghasilkan kesepakatan: Bentuk “Unitarisme”, dan Kepala
            Negara di tangan satu orang, yaitu Presiden.




                            MATA PELAJARAN PPKN — KELAS VII SEMESTER GASAL   121
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139