Page 135 - MODUL 3
P. 135
Tanggal 13 Juli 1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang
Dasar, yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas hasil kerja panitia
kecil di bawahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari
Undang-Undang Dasar. Panitia Kecil Perancang Undang-Undang
Dasar berhasil membahas beberapa hal dan menyepakati antara lain
ketentuan tentang Lambang Negara, Negara Kesatuan, sebutan
Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan membentuk Panitia
Penghalus Bahasa yang terdiri atas Djajadiningrat, Salim, dan
Supomo. Rancangan Undang-Undang Dasar diserahkan kepada
Panitia Penghalus Bahasa.
Tanggal 14 Juli 1945, sidang dengan agenda “Pembicaraan
tentang pernyataan kemerdekaan”. Sidang pleno BPUPKI
menerima laporan panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang
dibacakan oleh ketua panitianya sendiri, Ir. Soekarno. Dalam
laporan tersebut membahas mengenai rancangan Undang-Undang
Dasar yang di dalamnya tercantum tiga masalah pokok yaitu :
Pernyataan tentang Indonesia Merdeka, Pembukaan Undang-
Undang Dasar, Batang tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian
dinamakan sebagai “Undang-Undang Dasar 1945”.
Konsep proklamasi kemerdekaan negara Indonesia baru ren-
cananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama “Piagam
Jakarta”, sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya
diambil dari alinea keempat “Piagam Jakarta”.Tanggal 15 Juli 1945
melanjutkan acara “Pemba-hasan Rancangan Undang- Undang Dasar”.
Setelah Ketua Perancang Undang-Undang Dasar, Soekarno
memberikan penjelasan naskah yang dihasilkan dan mendapatkan
tanggapan dari Moh. Hatta, lebih lanjut Soepomo, sebagai Panitia Kecil
Perancang Undang-Undang Dasar, diberi kesempatan untuk
memberikan penjelasan terhadap naskah Undang-Undang Dasar.
122 MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP