Page 10 - MODUL ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
P. 10
Berdasarkan karakteristik elastisitas, sifat mekanik bahan terdiri dari sifat elastis dan plastis. Sifat
elastis merupakan sifat sebuah bahan yang dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja
padanya dihilangkan. Contoh: per dan karet, adapun yang dimaksud dengan sifat plastis merupakan sifat
sebuah bahan yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya
dihilangkan. Contoh: plastisin, lilin dan tanah liat. Namun, elastisitas benda memiliki batas sampai pada
suatu besar gaya tertentu, apabila gaya yang diberikan kurang dari batas elastisinya maka benda akan
kembali kebentuk semula ketika gaya tersebut dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan
lebih dari batas elastisitas benda maka benda tidak dapat kembali kebentuk semula meskipun gaya
tersebut dihilangkan, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 1.2 berikut.
(a) (b)
Gambar 1.2 (a) gambar sifat elastis pada sebuah pegas,
(b) gambar sifat elastis pada sebuah plastisin.
Berdasarkan gambar 1.2 di atas dapat dilihat bahwa pegas ditarik dan dilepaskan maka pegas
akan mengalami renggangan dan akan kembali kekondisi awal pegas. Sedangkan pada gambar bentuk
lain yaitu plastisin, benda tersebut saat ditarik maka akan membentuk benda baru atau tidak dapat
kembali kekondisi awalnya. Beberapa benda mempunyai sifat lentur atau elastis. Sifat ini merupakan
sifat bawaan dari setiap benda, sifat benda yang kembali ke bentuk semula ketika gaya yang
mempengaruhinya dihilangkan disebut sifat elastis. Benda yang mempunyai sifat seperti ini disebut
benda elastis. Tapi, tidak semua benda mempunyai sifat elastis. Benda seperti keramik dan kaca akan
mudah patah jika dilengkungkan. Benda yang mengalami deformasi dan tidak kembali ke bentuknya
semula disebut benda plastis atau tidak elastis, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tayangan video
1.1 berikut.
5