Page 25 - E-Modul POE KOBA
P. 25
oleh kelompok sel beta di pankreas. Insulin memberi sinyal kepada sel tubuh agar menyerap
glukosa. Insulin, bekerja dengan hormon pankreas lain yang disebut glukagon, juga
mengendalikan jumlah glukosa dalam darah. Apabila tubuh menghasilkan terlampau sedikit
insulin atau jika sel tubuh tidak menanggapi insulin dengan tepat terjadilah DM. DM biasanya
dapat dikendalikan dengan makanan yang rendah kadar gulanya, obat yang di minum, atau
suntikan insulin secara teratur (Thandra, 2008).
Diantara penyakit degeneratif, DM menjadi salah satu ancaman kesehatan manusia.
Penyakit ini tidak menular tetapi jumlah penderitanya akan terus meningkat di massa
mendatang. Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2015
menyatakan jumlah estimasi penyandang DM di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta.
Penyandang DM di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 16,2 juta pada tahun
2040 (Depkes RI, 2016). Oleh sebab itu, kasus ini telah mendorong para peneliti melakukan
berbagai penelitian dan perkembangan dalam mencari obat anti-diabetes yang lebih efektif.
Salah satu usaha yang telah dilakukan adalah dengan mencari tumbuhan obat tradisional yang
dipercaya masyarakat setempat dapat mengobati penyakit DM, salah satunya adalah
tumbuhan tradisional Caesalpinia bonduc L.
Penelitian mengenai tumbuhan tradisional tersebut telah dilakukan oleh peneliti Anas
(2014) menyatakan bahwa, ekstrak biji Caesalpinia bonduc L. dengan dosis 0,172 g/KgBB
dapat menurunkan kadar gula darah M. musculus jantan diabetes diinduksi aloksan dari 135,4
mg/dL menjadi 104,2 mg/dL. Ekstrak biji Caesalpinia bonduc L. tersebut mengandung
senyawa aktif metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid.
Penurunan kadar gula yang terjadi diduga disebabkan oleh kandungan senyawa aktif pada biji
Caesalpinia bonduc L. khususnya flavonoid yang diduga dapat meningkatkan produksi
insulin pada sel β pancreas sehingga kadar gula darah menjadi normal kembali.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti Anas tersebut, mendorong
penulis untuk lebih mengembangkan potensi obat anti-diabetes ekstrak biji Caesalpinia
bonduc L. dengan memanfaatkan sistem penghantaran obat yang lebih efektif yakni ke dalam
bentuk Solid Lipid Nanoparticles (SLN) yang ditinjau dari data hematologi antidiabetes pada
mencit yang diinduksi aloksan.
E-MODUL SUPLEMEN KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM 25