Page 20 - E-Modul POE KOBA
P. 20
sistem pembawa koloid lainnya seperti emulsi, liposom, dan polimer nanopartikel (Rahmi,
2010). Koloid tersebut dapat berupa campuran metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid,
terpenoid, dan saponin yang terdapat pada tumbuhan, yang artinya SLN dapat dijadikan
sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja senyawa aktif metabolit sekunder
(obat) dalam mengatasi penyakit.
Untuk mengolah Caesalpinia bonduc L.-SLN, maka dilakukan tahapan penelitian
yakni sebagai berikut:
1) Ekstraksi biji Caesalpinia bonduc L.
Ekstraksi merupakan peristiwa berpindahnya zat yang semula berada di dalam sel,
ditarik oleh pelarut tetentu sehingga terjadi perpindahan zat aktif ke dalam larutan tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi adalah lama ekstraksi, suhu, dan jenis
pelarut yang digunakan (Karger, 1973). Prinsip ekstraksi adalah zat yang akan diekstrak
hanya dapat tertarik ke pelarut. Salah satu metode ekstraksi adalah maserasi.
Maserasi adalah proses perendaman sampel pelarut organik yang digunakan pada
temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan untuk isolasi bahan alam karena
dengan perendaman sampel akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat
perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel sehingga metabolit sekunder yang ada di
dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa dapat sempurna
karena dapat diatur lamanya perendaman yang dilakukan. Penekanan utama pada maserasi
adalah tersedianya waktu kontak yang cukup antara pelarut dan jaringan yang diekstraksi
(Guenther,1987).
E-MODUL SUPLEMEN KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM 20