Page 19 - E-Modul POE KOBA
P. 19

berbagai tumbuhan bersifat penghambat kanker dan menurunkan gula darah, asam betulinat
               yang  terkandung  dalam  berbagai  tumbuhan  termasuk  buah  kayu  putih  yang  bersifat
               antidiabetes,  azadikaraktin  dari  biji  mimba  sebagai  pestisida,  berbagai  macam  parfum  dan
               aroma kebanyakan adalah senyawa-senyawa terpenoid. Karotenoid dalam berbagai tumbuhan
               sebagai  pro  vitamin  A.  Skualen  suplemen  kesehatan,  bahkan  kolestrol  yang  jika kadarnya
               dalam  tubuh  berlebihan  menyebabkan  penyakit  jantung  dan  stroke  merupakan  seyawa
               golongan terpenoid (Saifudin, 2014).



               b. Sistem Penghantar Obat

                       Sistem penghantar obat merupakan suatu cara pembawa obat ke dalam tubuh untuk
               menuju  ke  sel  target.  Sistem  penghantar  obat  selalu  dikembangkan  karena  kebanyakan
               senyawa obat (matabolit sekunder) memiliki sifat kelarutan yang rendah dalam air, sehingga
               menimbulkan  permasalahan  dalam  bioavailabilitasnya.  Obat-obat  yang  memiliki  sifat
               stabilitas rendah dan bioavailabilitas rendah akan menimbulkan tingkat toksisitas yang tinggi
               (Indrawati, 2018). Oleh sebab itu, diperlukan rancangan sistem penghantar obat yang mampu
               mengirimkan  obat  ke  tujuan  yang  diinginkan,  melindungi  obat  untuk  tidak  mudah
               terdegradasi dalam sirkulasi darah dan memperbaiki sifat kelarutan obat tersebut. Salah satu
               aplikasi  sistem  penghantar  obat  yang  dapat  mengatasi  permasalahan  tersebut  adalah  Solid
               Lipid Nanoparticles (SLN).

                      Solid Lipid Nanoparticles  (SLN)  merupakan   suatu alternatif  pengembangan sistem
                                                                     -9
               penghantaran obat yang menggunakan model nano (10 ). Keunggulan model nano ini adalah
               rasio  permukaan  yang  tinggi  sehingga  rasio  volume  untuk  pemuatan  obat  lebih  efisien,
               memudahkan  fungsionalisasi  tertarget  pada  bagian  penargetan  biologis,  dan  ukuran  yang
                        -9
               kecil (10 ) untuk mengatasi hambatan di jaringan sehingga tepat sasaran (fahmi, 2019). Pada
               bidang  farmasi  SLN  hadir  untuk  mengatasi  masalah/  efek  samping  yang  timbul  akibat
               pemakaian polimer nanopartikel. Pemakaian polimer nanopartikel yang terbuat dari monomer
               dan pelarut organik akan sulit untuk terurai (biodegradable) sehingga berbahaya pada tubuh
               (Amalia,  2015).  Sedangkan,  keunggulan  utama  dari  penerapan  SLN  karena  bahan  baku
               utamanya adalah lemak yang berasal dari asam lemak esensial, sehingga memberi nilai lebih
               karena  tidak  mempunyai  efek  samping  dan  juga  mudah  terurai  (Pardeike,  2009).  SLN
               merupakan pembawa koloidal berbahan dasar  lipid padat berukuran submikronik (50-1000
               nm)  yang  terdispersi  dalam  air  atau  dalam  larutan  surfaktan  dalam  air.  SLN  berisi  inti
               hidrofob yang padat dengan disalut oleh fosfolipid lapis tunggal, inti padat berisi senyawa
               obat  yang  dilarutkan  atau  didispersikan  dalam  matrik  lemak  padat  yang  mudah  mencair.
               Rantai  hidrofob  fosfolipid  mengelilingi  pada  matrik  lemak,  emulgator  ditambahkan  pada
               sistem sebagai penstabil fisik (Rawat, 2006).


                      Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa keuntungan dari SLN sebagai sistem
               pengantaran  obat  dibandingkan  dengan  partikel  pembawa  lainnya  adalah  memungkinkan
               pengendalian pelepasan dan pengarahan obat, meningkatkan stabilitas obat, memungkinkan
               penyatuan  obat-obat  lipofilik  dan  hidrofilik,  tidak  beracun,  dan  terbebas  dari  pelarut
               organik. Oleh karena itu, SLN dapat dimanfaatkan sebagai suatu alternatif pengembangan


                                                               E-MODUL SUPLEMEN KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM   19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24