Page 74 - Buku Ajar Anatomi
P. 74
aliran darah biasanya mengindikasikan masalah fisiologia seperti
infeksi, trauma atau keganasan.
Neutrofil merupakan penyapu yang kecil, cepat dan aktif
melindungi tubuh terhadap invasi bakteri dan membuang sel-sel
mati dan tidak berguna dari jaringan yang rusak. Neutrofil ditarik
masuk ke area infesi oleh suatu zat kimia yang dilepaskan oleh sel
yang rusak yang disebut kemotaksin.
Eosinofil berperan dalam menyingkirkan parasit seperti cacing
yg terlalu besar untuk difagosit. Eosinofil memiliki zat kimia toksik,
yang disimpan di dalam granula yangdilepaskan saat eosinofil
mengikat organisme penginfeksi. Eosinofil sering ditemukan pada
sisi inflamasi akibat alergi seperti asma dan alergi kulit.
Basofil merupakan sel darah putih yang sangat berkaitan
dengan reaksi alergi, mengandung padatan granula sitoplasmik
dengan heparin (antikoagulan), histamin (agen inflamasi) dan zat
lain yang meningkatkan inflamasi. Stimulus yang biasanya
menyebabkan basofil melepaskan isi granulnya adalah alergen
(antigen penyebab alergi). Alergen berikatan dengan reseptor
antibodi pada membran basofil.
Monosit merupakan sel mononuklear berukuran besar yang
dihasilkan sumsum merah tulang. Sebagian sel ini dalam darah dan
secara aktif bergerak dan melakukan fagosit, sementara sebagian
sel lainnya berpindah ke jaringan dimana sel ini berkembang
menjadi makrofag.
Limfosit berukuran lebih kecil daripada monosit dan memiliki
inti sel yang besar. Limfosit bersirkulasi dalam darah dan berada di
jaringan limfatik (nodus limfe dan limpa) dalam jumlah yang besar.
Limfosit berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
antigen seperti sel yang dianggap abnormal (misal virus, sel kanker
dan sel jaringan transplan). Limfosit terdiri atas dua yaitu limfoosit
T dan limfosit B. 1