Page 115 - Desain produk PRILLY revisi media_Neat
P. 115
9
Pertanyaan 8
Yanti Lidiati, Pemrakarsa Kelompok Wanita Mandiri
Gambar 26. Yanti Lidiati
Pada awalnya, Yanti Lidiati adalah seorang kepala human resource
development (HRD) perusahaan farmasi di Jakarta. Yanti kembali ke
kampungnya, yaitu Desa Lampegan, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung
untuk merawat ibunya yang sakit pada 2011. Yanti memperhatikan kegiatan
ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya. Melihat kondisi tersebut, Yanti memiliki
gagasan untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan sehingga ibu-ibu di
lingkungan tempat tinggalnya lebih produktif. Yanti mengajak ibu-ibu di
lingkungan tempat tinggalnya untuk belajar menjahit. Akan tetapi, sebagian
besar ibu menolak ajakan Yanti karena tidak yakin produk yang dihasilkan dapat
terjual dan memberikan keuntungan.
Pada 2016 Yanti membentuk kelompok Wanita Mandiri dengan anggota
berjumlah tujuh orang. Anggota kelompok Wanita Mandiri dibimbing untuk
membuat blazer berbahan sarung yang diberi merek It's Blazer Ibun. Yanti
merancang model blazer yang akan diproduksi, sedangkan anggota kelompok
Wanita Mandiri bertugas menjahit blazer sesuai model yang telah ditentukan.
Blazer hasil kelompok Wanita Mandiri ternyata diminati banyak konsumen.
Kesejahteraan anggota kelompok Wanita Mandiri pun perlahan mengalami
peningkatan. Keberhasilan tersebut tersebar dari mulut ke mulut sehingga
menarik banyak anggota baru. Hingga saat ini kelompok Wanita Mandiri telah
memiliki anggota 50 orang. Yanti menetapkan beberapa persyaratan untuk
bergabung dalam kelompok Wanita Mandiri. Salah satu syarat tersebut adalah
bagi perempuan lulusan SD harus menempuh kejar paket B dan C.
Aktivitas kelompok Wanita Mandiri menarik perhatian beberapa
perusahaan besar. Perusahaan- perusahaan tersebut memberikan berbagai
bantuan, seperti mesin jahit sehingga produktivitas kelompok Wanita Mandiri
meningkat. Kelompok Wanita Mandiri juga aktif mengikuti pameran nasional
Bab III Kumpulan Soal Latihan AKM Literasi Informasi dan Fiksi 108