Page 137 - AL-QURAN HADIS_MTs_KELAS_VIII_KSKK_2020
P. 137

KATA MUTIARA ILMU


                     “Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, shalat dan berjihad”
                                                    (Umar bin Khattab)


                     “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu warisan para Nabi, adapun harta adalah
                        warisan Qorun, Firaun dan lainnya. Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu itu

                         menjaga kamu, kalau harta kamulah yang menjaganya.” (Ali bin Abi Thalib )

                      “Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan 6 hal yaitu kecerdasan, selalu ingin
                     tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru dan waktu yang
                                                 lama.” (Ali bin Abi Thalib)


                     “Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta dan anak, tetapi dengan banyaknya
                       ilmu, besarnya kesabaran, mengungguli orang lain dalam ibadahnya, jika berbuat
                     kebaikan ia bersyukur dan jika berbuat salah, ia beristighfar kepada Allah.” (Ali bin

                                                        Abi Thalib)

                                 “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” ( Ali bin Abi Thalib )

                       “Bencana akibat kebodohan adalah sebesar-besar musibah seorang manusia.” (al-

                                                          Ghazali)



                                   Kisah Ulama ahli Nahwu, Imam Al-Kisa’i.

                       Beliau lama mempelajari ilmu Nahwu namun belum menguasainya. Pada

                       suatu hari beliau memperhatikan seekor semut yang membawa makanan.

                      Semut itu berusaha menaiki tembok dengan membawa makanan tersebut.


                        Setiap kali semut tersebut naik, ia terjatuh. Namun semut tersebut tetap
                         terus berusaha, hingga akhirnya ia bisa naik ke atas tembok. Al- Kisa’i

                         berkata dalam hatinya, “Semut ini pantang menyerah hingga akhirnya
                      sampai pada tujuan”. Lalu beliau terus menekuni ilmu nahwu hingga beliau

                                                menjadi ahli ilmu Nahwu.”












                                                                      AL-QUR’AN HADIS KELAS IX    123
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142