Page 377 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 377

Umum Pembangunan Jangka Panjang (PU-PJP) yaitu PU-PJP I (1969-
                1994) dan PU-PJP II (1994-2019). Dalam PU-PJP I, pembangunan
                dilaksanakan melalui lima serangkaian Repelita (Rencana Pembangunan
                Lima Tahun). Repelita I dimulai dari tahun 1969/1970 s.d. 1973/1974,
                Repelita II dimulai tahun 1974/1975 s.d. 1978/1979, Repelita III Tahun
                1979/1980   s.d.  1983/1984,  Repelita  IV  tahun   1984/1985   s.d.
                1988/1989, Repelita V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 dan Repelita
                VI  dari  tahun   1994/1995   s.d.  1998/1999      (Bappenas  2009,
                http://www.bappenas.go.id/data-dan-informasi-utama/dokumen
                perencanaan-dan-pelaksanaan/dokumen-rencana-pembangunan-lima-
                tahun-repelita/).
                      Rencana  Pembangunan  Lima  Tahun  (Repelita)  I  1969-1973
                termuat  dalam  buku  I,  II  dan  III,  merupakan  landasan  dan  pedoman
                bagi Pemerintah dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun seperti
                yang  ditugaskan  oleh  MPRS  (Lampiran  Keputusan  Presiden  RI  No.  319
                1968,  Pasal  1).  Repelita  I  bertujuan  untuk  menaikkan  taraf  kehidupan
                rakyat  banyak  dan  yang  sekaligus  meletakkan  dasar-dasar  yang  kuat
                bagi  Pembangunan  Nasional  dan  disusun  dengan  pendekatan  yang
                realistis dan pragmatis serta berlandaskan pada aspirasi-aspirasi rakyat.
                Sasaran  pembangunan  yang  hendak  dicapai  adalah  pangan,  sandang,
                perbaikan  prasarana,  perusamahan  rakyat,  perluasaan  lapangan
                pekerjaan dan kesejahteraan rohani.
                      Dalam  melaksanakan  pembangunan  ini  maka  titik  beratnya
                dipusatkan  pada  bidang  pertanian  dengan  berdasarkan  pada  strategi
                pembangunan  untuk  mendobrak  keterbelakangan  ekonomi.  Keadaan
                iklim, tanah  dan persediaan tenaga kerja serta adanya teknologi,  bibit
                dan  cara-cara  baru  dalam  pertanian  dapat  berpengaruh  besar  pada
                pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peningkatan produksi pertanian tidak
                terbatas pada peningkatan jumlah beras tetapi juga peningkatan mutu
                dan  produksi  perkebunan  yang  dapat  dieskpor  sehingga  dapat
                menambah  devisa.  Hasil  devisa  dapat  digunakan  untuk  mengimpor
                barang-barang  modal  dan  alat-alat  perlengkapan  yang  berguna  bagi
                pembangunan.
                      Strategi pembangunan Repelita I meliputi tiga pokok bidang yang
                strategis  yaitu  pertanian,  industri  dan  pertambangan  serta  prasarana,
                dimana  pertumbuhan  masing-masing  sektor  akan  saling  terkait
                sehingga akan bermuara pada kebutuhan tenaga kerja serta tenaga ahli.




                                                                                 365
   372   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382