Page 150 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 150

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                3.7. Jepang Menyerah dan Pergerakan Pemuda

                        Pemerintah  Pendudukan  Militer  Jepang  menghadapi  persoalan
                serius pada 1944. Di daerah-daerah pendudukan di Asia Pasifik, Jepang
                mengalami  sejumah  kekalahan  dan  terdesak.  Sedangkan  di  dalam
                negeri, citra Jepang semakin merosot akibat perilakunya yang  tidak baik
                terhadap rakyat Indonesia.

                        Untuk  meredam  emosi  kaum  pergerakan  dan  masyarakat,
                Pemerintah  Jepang  di  Tokyo  mengumumkan  bahwa  Indonesia  akan
                diberi  kemerdekaan  kelak  di  kemudian  hari  pada  7  September  1944.
                Namun,     Jepang   tidak   memberi    kepastian   tanggal,   bentuk
                kemerdekaannya,  serta  hubungan  dengan  kaisar  Jepang  dan  luas
                             48
                kekuasannya.   Konsekwesninya,  Pemerintah  Pendudukan  Jepang  di
                Indonesia  melonggarkan  tekanannya  terhadap  kaum  pergerakan,
                termasuk  di  Jawa  Barat.  Mereka  antara  lain  membolehkan  pendirian
                perkumpulan, rapat-rapat yang bertujuan untuk rekreasi, gerak badan,
                pengetahuan,  pendidikan,  kesenian,  derma,  dan  pertolongan  serta
                untuk mendistribusikan barang-barang.

                        Jepang  mengetahui  banyak  pemuda  aktif  dalam  berbagai
                gerakan,  baik  terang-terangan  maupun  “di  bawah  tanah.”  Untuk  itu
                Jepang  berusaha  memancing  mereka  supaya  pro-Jepang  dengan
                mendirikan Angkatan Muda di seluruh Jawa. Beberapa tokoh  pemuda
                yang  semula  dicurigai  Jepang  terlibat  dalam  gerakan  bawah  tanah,
                terpaksa ikut dalam organisasi itu, seperti Sukarni dan Chairul Saleh di
                Jakarta, Roeslan Abdul Gani dan Soetomo di Surabaya, Djamal Ali dan
                Isa  Anshari  di  Bandung.  Pada  1944  mereka  mengadakan  pertemuan
                Angkatan Muda di Bandung.
                                            49


                3.8. Menjelang Proklamasi
                        Pemerintah  Pendudukan  Militer  Jepang  selalu  berupaya
                menutupi kekalahannya saat melawan tentara Sekutu di sejumlah front
                pertempuran di Asia Pasifik, Asia Tengara dan Asia Selatan. Begitu juga
                saat Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara Amerika Serikat. Hal ini
                dilakukan  supaya  moral  pasukan  Jepang  dan  rakyat  Indonesia  tidak
                merosot, serta kewibawaan petinggi militer Jepang tetap terjaga.
                        Namun,    kekalahan   Jepang   tersebut   akhirnya   terbuka.
                Penyerahan  kekuasaan  Jepang  kepada  Sekutu  tanpa  syarat  yang



                138
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155