Page 73 - MEDIA PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS XI SMA/MA
P. 73
2) Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan
yang sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini
tersusun dari sel-sel yang dindingnya mengalami penebalan sekunder dari bahan
lignin. Jaringan sklerenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tersusun dari sel-sel yang sudah mati.
b) Sel-sel penyusunnya memiliki dinding yang tebal dari bahan lignin, sehingga
bersifat kaku dan keras.
c) Sel-selnya tidak memiliki protoplasma karena merupakan sel mati.
d) Penebalan dinding sel terjadi secara merata pada seluruh bagian dinding.
Jaringan sklerenkim dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a) Serabut (serat-serat) sklerenkim
Serabut (serat-serat) sklerenkim merupakan sel-sel yang berbentuk serat,
baik serat pendek maupun serat panjang dengan ukuran 2 mm sampai 25
cm. Serat sklerenkim yang panjang terdapat pada tanaman Agave, Hibiscus
sabdarifa, dan Hibiscus canabinus.
Berdasarkan tempatnya, serat dibedakan menjadi dua macam, yaitu serat
xiler dan serat ekstra xiler.
o Serat xiler, merupakan serat yang terdapat di dalam sistem jaringan
xilem.
o Serat ekstraxiler, merupakan serat yang terdapat diluar sistem jaringan
xilem. Contohnya adalah didaerah korteks atau disekitar floem.
b) Sklereid (sel batu)
Sklereid (sel batu) merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi
protoplasnya tetap aktif sepanjang hidup organ tersebut. Sklereid umumnya
berbentuk bulat atau bentuk lain, lebih pendek dari serat, soliter, atau
berkelompok.
Berdasarkan bentuknya, sklereid dibagi menjadi lima macam, yaitu
brakisklereid, makrosklereid, osteosklereid, asterosklereid, dan
trikosklereid.
71