Page 31 - E-Book Plantae
P. 31
Struktur dan Fungsi Tubuh Paku Sporofit
Seperti halnya tumbuhan lumut,
tumbuhan paku juga mengalami
pergiliran keturunan (metagenesis)
antara generasi sporofit dan generasi
gametofit. Perbedaannya, generasi
Sporofil sporofit pada tumbuhan paku lebih
dominan daripada generasi gametofit-
nya. Sporofit paku secara struktural
lebih kompleks daripada sporofit
lumut, memiliki jaringan pembuluh
angkut, serta akar, batang, dan daun
Rizoma yang berdiferensiasi baik. Sebagian
besar tumbuhan paku telah memiliki
Akar akar sejati berupa akar serabut dengan
jaringan penyusun terdiri atas
epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Pada silinder pusat, terdapat pembuluh
angkut (xilem dan floem). Selain itu,
Sirsinat pada ujung akar tumbuhan paku
Sumber: https://pinterest.com
dilindungi oleh kaliptra.
Gambar 23. Struktur tubuh paku
sporofit
Batang tumbuhan paku bercabang-cabang, ada yang berkayu, ada pula
yang memiliki rambut-rambut halus (berbulu). Sebagian besar jenis paku
memiliki batang yang tidak tampak karena batang terdapat di dalam tanah
berupa rimpang (rhizoma). Sel-sel penyusun pada batang dan daun memiliki
klorofil sehingga tampak berwarna hijau. Pada daun tumbuhan paku
memiliki ciri khusus, yaitu menggulung ketika masih muda yang disebut
sirsinat (fiddlehead), seperti yang terlihat pada Gambar 23. Gulungan akan
terbuka ketika daun muda tumbuh menjadi daun dewasa (proses ini dapat
dilihat pada Video 3).
22