Page 36 - E-Book Plantae
P. 36

R eproduksi Pteridophyta




                   Tumbuhan  paku  bereproduksi  secara  aseksual  (vegetatif)  dan  secara  seksual
             (generatif).  Reproduksi  secara  aseksual  terjadi  dengan  pembentukan  spora
             melalui pembelahan sel induk spora yang terdapat di dalam sporangium (kotak
             spora).  Spora  tersebut  akan  tumbuh  menjadi  protalium.  Selain  melalui

             pembentukan  spora,  reproduksi  aseksual  juga  dilakukan  dengan  rizom.  Rizom
             akan  tumbuh  menjalar  dan  membentuk  tunas-tunas  tumbuhan  paku  yang
             berkoloni (bergerombol).

                         Sedangkan  reproduksi  secara  seksual  terjadi  melalui  fertilisasi  ovum  oleh
             spermatozoid berflagel yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut kemudian akan

             tumbuh menjadi sporofit. Seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku juga
             mengalami  pergiliran  keturunan  (metagenesis)  antara  generasi  gametofit  dan
             generasi  sporofit.  Bedanya  generasi  sporofit  pada  tumbuhan  paku  hidup  lebih
             dominan  atau  memiliki  masa  hidup  yang  lebih  lama  dibandingkan  dengan

             generasi gametofit. Tahap metagenesis tumbuhan paku adalah sebagai berikut.


                         Mengapa fase sporofit pada tumbuhan paku lebih dominan
                         dibanding fase gametofit?



              Tahap metagenesis tumbuhan paku adalah sebagai berikut.

              1.  Spora  yang  berkromosom  haploid  (n),  jatuh  pada  habitat  yang  cocok  akan

                 berkecambah,  sel-selnya  membelah  secara  mitosis  dan  tumbuh  menjadi
                 protalium (gametofit) yang haploid (n).

             2.  Protalium  membentuk  alat  kelamin  jantan  (anteridium)  yang  akan
                 menghasilkan  spermatozoid  berflagel  (n),  dan  alat  kelamin  betina
                 (arkegonium) yang akan menghasilkan ovum (n).

             3.  Spermatozoid (n) berenang menuju ke arkegonium menggunakan flagela dan
                membuahi ovum (n) dan menghasilkan zigot yang diploid (2n).

             4.  Zigot  (2n)  membelah  secara  mitosis  dan  tumbuh  menjadi  tumbuhan  paku
                baru  (sporofit)  yang  diploid  (2n).  Tumbuhan  paku  akan  tumbuh  keluar  dari
                arkegonium induknya.

             5.  Sporofit  (tumbuhan  paku)  dewasa  menghasilkan  sporofil  (2n)  atau  daun
                penghasil spora.

             6. Sporofil (2n) memiliki sporangium (2n) yang di dalamnya terdapat sel induk
                spora berkromosom diploid (2n). Sel induk spora akan mengalami pembelahan
                meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n).


       27
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41