Page 44 - E-handout berbasis mind mapping Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
P. 44
diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan eksplan.Awal pertumbuhan eksplan ditandai
dengan terbentuknya kalus kompak pada bagian dasar eksplan.
c. Tahap multiplikasi tunas
Umumnya eksplan akan membentuk akar pada minggu awal pertumbuhan,
kemudian dilanjutkan dengan pertumbuhan tunas-tunas.Tunas-tunas tersebut
selanjutnya dipisahkan untuk mendapatkan tanaman baru lagi. Multiplikasi tunas
dapat dilakukan dengan memisahkan ujung tunas yang sudah ada yang telah
menghasilkan ruas dan buku baru; tunas-tunas lateral; tunas adventif; serta dengan
cara embrio somatik.
d. Tahap pemanjangan tunas, induksi akar dan perkembangan akar
Tunas-tunas yang telah dipisahkan kemudian membentuk bagian-bagian
tanaman lengkap, termasuk bagian perakaran. Induksi akar merupakan proses
memicu pertumbuhan akar yang biasanya dilakukan dengan penambahan zat
pengatur tumbuh terutama dari golongan auxin. Planlet akan dipindahkan ke
media yang mengandung zat pengatur tumbuh.
e. Aklimatisasi
Tahap akhir dari teknik kultur jaringan ini adalah aklimatisasi. Aklimatisasi
merupakan tahap pemindahan plantlet dari ruang tumbuh awal ke lingkungan.
Kondisi luar yang tidak stabil sangat rentan bagi plantlet-plantlet. Oleh karena itu,
plantlet tidak langsung dipindahkan ke lapangan melainkan ke tempat-tempat
persemaian atau di rumah kaca. Kondisi lingkungan terutama suhu dan
kelembaban sedikit demi sedikit diubah hingga menyamai dengan kondisi di
lapangan. Hal ini perlu dilakukan agar plantlet-plantlet dapat menyesuaikan
kondisi lingkungannya sampai nanti dipindahkan ke lingkungan tumbuhnya
seperti semula.
3. Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan
Sandra (2013) mengemukakan pembibitan dengan teknik kultur jaringan
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teknik ini antara lain
sebagai berikut.
a. Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat
dengan sifat dan kualitas sama dengan induknya.