Page 31 - Bismillah_E-LKPD_Della
P. 31

Contoh peristiwa adsorpsi adalah penyerapan kapur tulis. Contoh lainnya yaitu

                    sol  Fe(OH)3  dalam  air  mengadsorpsi  ion  positif  sehingga  koloid  bermuatan  positif,
                    sedangkan sol As2S3 mengasopsi ion negatif sehingga koloid bermuatan negatif. Hal ini

                    menyababkan  partikel-partikel  koloid  dalam  suatu  sistem  koloid  memiliki  muatan

                    sejenis,  maka  partikel  tersebut  akan  saling  tolak-menolak.  Akibatnya  mereka  tidak
                    akan pernah bergabung satu sama lain sehingga sistem koloid menjadi stabil. Adsorpsi

                    koloid  digunakan  dalam  proses  pemurnian  gula  tebu,  pembuatan  obat  norit,  dan

                    proses penjernihan air minum (Haryono, 2014).


                d.  Kestabilan dan koagulasi koloid
                          Suatu sistem koloid mempunyai kestabilan apabila adanya muatan listrik pada

                    permukaan  partikel  koloid.  Muatan  listrik  pada  partikel  koloid  berasal  dari  ion

                    medium  yang  teradsorpsi  pada  permukaan  koloid.  Contohnya  partikel  koloid  arsen

                    (III)  sulfida  yang  terbentuk  dari  hasil  reaksi  antara  gas  H2S    dan  larutan  H3AsO3
                    menurut persamaan:

                                                 2H3AsO3 (aq) + 3H2S (g)  As2S3 (s) + 6 H2O (l)
                                                                                    -
                                                                        +
                    H2S akan terionisasi dalam air menghasilkan ion H dan ion HS . Koloid yang terbentuk
                    berupa sol  arsen (III) sulfida, AS2S3 memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi ion HS
                                                                                                             -
                    dari mediumnya. Oleh karena itu, koloid As2S3 bermuatan negatif (Sunarya, 2012).



                e.  Koloid liofil dan liofob
                    Koloid  yang  memiliki  medium  pendispersi  berupa  zat  cair  seperti  sol  cair  dapat

                    dibedakan menjadi:

                      Koloid liofil (suka cairan) adakah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang
                        cukup  besar  antara  fase  terdispersi  dan  medium  pendispersinya.  Contohnya:

                        dispersi kanji, sabun, deterjen, dan protein dalam air.

                      Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik
                        yang lemah atau bahkan tidak ada gaya tarik-menarik antara fase terdispersi dan

                        medium  pendispersinya.  Contohnya:  dispersi  emas,  Fe(OH)3  dan  belerang  dalam

                        air.



                                                                                                           22


   E-LKPD Sistem Koloid  Berbasis Problem Based (PBL) Terintegrasi Green Chemistry
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36