Page 11 - Cerita nonfiksi
P. 11
11
syair (Kosasih, 2019).
Struktur puisi rakyat terikat oleh ketentuan baku. Demikian pula dengan
kaidah kebahasaannya; mempunyai pola yang baku. Hal ini bergantung pada
jenisnya. Dalam pola kebahasaan (rima), pantun berbeda dengan puisi.
a) Pantun
Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri dari sampiran dan isi.
Berikut adalah struktrur dan kaidah kebahasaan pantun.
(1) Terdiri atas empat baris.
(2) Setiap baris terdiri 8 sampai 12 suku kata.
(3) Dua baris pertama sampiran dan dua baris berikutnya isi.
(4) Memiliki rima akhir sialng yang biasa diberi tanda a-b-a-b.
Contoh pantun:
Asam pauh dari sebrang
Dimuat orang dalam pedati
Badan jauh dirantau orang
Kalau sakit siapa mengobati
Sungguh elok asam belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Sungguh elok berbibir sumbing
Walaupun marah tertawa juga
b) Syair
Syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh empat larik pada
setiap baitnya.
Contoh:
Diriku lemah anggota ku
layu Rasakan cinta bertalu-
talu Kalau begini datangnya
selalu
Tentulah kak Saudara berpulang dahulu
Kak Saudara rindu di kalbu
Mohon adik jangan lupakan
daku Apa pun yang adik mau
Tentulah Saudara memenuhi selalu
Kedua bait puisi di atas disebut syair. Syair memiliki beberapa
karakteristik yang sama dengan pantun, yakni sama-sama terikat oleh
ketentuan-ketentuan baku, baik jumlah larik, suku kata, maupun rima akhirnya.
Bedanya, syair tidak memiliki sampiran, dan rima akhir syair selalu berpola
11