Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2018
P. 91

Dia mendukung jika JICT melakukan pemecatan sesuai dengan aturan yang ada terhadap
               pelaku pungli yang tertangkap basah. Asalkan ada bukti yang nyata agar pemecatan yang
               dilakukan tidak sewenang-wenang.

               Diakuinya, saat ini pungli di pelabuhan masih bisa ditemui meskipun tidak seperti dulu.
               Upaya pemerintah dan berbagai pihak seperti JICT yang gencar memberantas pungli di
               pelabuhan menurutnya sudah menunjukkan hasil yang cukup baik.

               "Saat ini pungli kan kira-kira masih ada tetapi tidak ganas seperti dulu sebelum ramai
               dilakukan pemberantasan pungli. Kalau sekarang orang lakukan pungli betul-betul hati-hati
               sekali, sama-sama kena, yang ngasih kena, yang terima juga kena," kata Widijanto.

               Sebelumnya direksi JICT mengecam tindakan SP JICT yang berdemo dengan berbagai
               tuntutan. Namun dibalik itu, diduga aksi SP ini terkait dengan rencana manajemen JICT
               melakukan PHK terhadap tiga oknum pekerja anggota SP karena ketiganya melakukan
               pungli terhadap pelanggan JICT berdasarkan data dan hasil investigasi.

               "Kami mendukung 100 persen keberadaan serikat-serikat yang mewakili Pekerja. Kami
               menghimbau pengurus SP JICT jangan menggunakan SP untuk menghancurkan perusahaan
               sendiri JICT juga adalah anak usaha BUMN yang juga aset nasional. Kami sudah melakukan
               investigasi terhadap insiden tersebut terhadap tiga oknum pekerja itu yang melakukan
               pungli. Ini adalah pelanggaran berat dan tidak ada toleransi. Kami tidak gegabah dalam
               mengambil keputusan karena ini yang terbaik bagi perusahaan dan sistem kerja di JICT,"
               tegas Wakil Direktur Utama JICT Riza Erivan.

               Dia berharap SP JICT bertindak profesional dan menempatkan kepentingan yang lebih
               besar, sebab berbagai aksi demonstrasi yang dilakukan SP JICT selama ini diduga
               bermuatan kepentingan personal dan keuntungan sepihak. Setidaknya dalam dua tahun
               terakhir SP JICT telah melakukan demonstrasi yang mungkin saja dilatarbelakangi
               kepentingan tidak jelas.

               "Karena bonus yang menurun akibat kinerja turun di 2016, SP JICT melakukan beberapa
               kali slow-down dan mogok 5 hari di bulan Agustus tahun lalu karena menolak pembagian
               bonus produksi yang berkurang itu. Sekarang demontrasi lagi karena oknum anggotanya
               melakukan pungli, sangat tidak profesional," ucap Riza.

               Riza menegaskan, JICT merupakan perusahaan yang menerapkan sistem dan standar kerja
               global. Karena itu juga gaji dan kesejahteraan para pekerja JICT merupakan salah satu
               yang terbaik di Indonesia. Itu sebabnya Riza meminta para pekerja untuk mendukung
               upaya manajemen JICT meningkatkan kinerja dan mendorong akivitas ekspor-impor
               menjadi lebih baik dan efisien.

               Menurutnya, SP JICT sebaiknya membedakan pelanggaran kerja berat di perusahaan
               dengan kontrak perpanjangan JICT dan Pelindo II. "Selama ini pemegang saham kami
               selalu taat hukum dan bekerja sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk perpanjangan
               kontrak tersebut. Saya mohon jangan kemudian masalah ini dipakai untuk menekan
               perusahaan mengakomodasi kepentingan SP JICT yang menyalahi aturan. JICT bertahun-
               tahun bekerja untuk mendukung ekonomi Indonesia, itu yang mestinya diprioritaskan
               pekerja," tegas Riza.





                                                       Page 90 of 133.
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96