Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 DESEMBER 2018
P. 53

Title          MENYOAL KEMITRAAN PENGEMUDI DENGAN PENYEDIA JASA APLIKASI DARING
                Media Name     sindonews.com
                Pub. Date      18 Desember 2018
                               https://nasional.sindonews.com/read/1363647/18/menyoal-kemitraan-penge mudi-
                Page/URL
                               dengan-penyedia-jasa-aplikasi-daring-1545075748
                Media Type     Pers Online
                Sentiment      Negative
               MENYOAL KEMITRAAN PENGEMUDI DENGAN PENYEDIA JASA
               APLIKASI DARING
               Unjuk rasa para pengemudi transportasi daring masih acap kali terjadi. Perselisihan antara
               pengemudi dengan penyedia platform seolah tak akan pernah berakhir. Meski pemerintah
               sudah ikut turun tangan dengan menetapkan peraturan khusus, nyatanya ketidakpuasan
               masih saja ada pada sebagian pengemudi. Unjuk rasa dan mogok narik jadi cara untuk
               mereka mencoba menekan pihak perusahaan penyedia platform sekaligus mendapatkan
               simpati publik.

               Namun yang terjadi, tiap kali unjuk rasa digelar, kemacetan lalu lintas pun terjadi.
               Masyarakat justru merasa terhambat aktivitasnya dan menjadi antipati dengan upaya para
               pengemudi itu. Lebih dari itu, terlihat pula pihak penyedia platform seolah tak begitu peduli
               dengan unjuk rasa mitra pengemudinya. Mereka tak takut dengan mogok narik para
               pengemudi. Jika demikian terjadi, bisa dibilang gagal total usaha para pengemudi
               mendapatkan apa yang mereka sebut sebagai "keadilan".

               Kemitraan antara kedua pihak yang selama ini dilakukan sepertinya akan terus dalam
               bayang-bayang ketidakpuasan pihak pengemudi. Terlepas apakah sudah adil atau belum
               hasil kemitraan bagi mereka, posisi para pengemudi memang lebih lemah. Mari kita cermati
               bersama, semoga pihak para pengemudi menyadarinya.

               Pertama, hubungan kerja di antara kedua pihak sebenarnya sudah dari awal "tak seiring
               sejalan". Siapa saja yang paham model bisnis startup digital, pasti paham cara kerja bisnis
               ini. Data pengguna aplikasilah yang sebenarnya diincar penyedia platform. Pendapatan dari
               sewa ojek atau taksi hanyalah pendapatan sampingan. Bahkan, mungkin bisa dibilang
               recehan. Seperti juga pendapatan dari fee penjualan di e-commerce atau fee di transaksi
               fintech, bahkan hal sama terjadi di media sosial.

               Perusahaan penyedia platform transportasi online jelas berbeda banget dengan perusahaan
               transportasi konvensional. Pada perusahaan taksi konvensional, pendapatan sewa dari
               penumpang benar-benar pendapatan utama. Tujuan para pengemudi dan perusahaan
               tempatnya bekerja sama, yaitu mendapatkan sewa dari penumpang sebanyaknya. Jika tak
               memenuhi target, kedua pihak sama-sama rugi. Jika biaya operasional naik, pemilik
               perusahaan membutuhkan kenaikan harga tarif, pengemudi juga perlu hal sama agar
               setoran atau target terpenuhi. Mereka "seiring sejalan".

               Kedua, ternyata tak semua pengemudi taksi atau ojek daring memahami model bisnis yang
               dijalankan penyedia platform. Karena itu, mereka tak paham jika ternyata "tidak seiring
               sejalan". Dari berkali-kali berbicara dengan sejumlah pengemudi daring, mereka tak bisa
               membedakan bisnis penyedia platform transportasi daring dengan perusahaan transportasi
               konvensional.






                                                       Page 52 of 139.
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58