Page 109 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 109

dan minuman bersama keluarga. Bandingkan dengan mereka yang sama sekali
                 tidak bisa menikmati apa yang bisa kita nikmati. Seperti yang dikatakan seorang
                 anak dari hamba Tuhan: “Aku mengeluh karena sepatuku hanya satu, sampai aku
                 bertemu dengan orang yang tidak mempunyai kaki.”  Cobalah hitung hal-hal baik
                 dalam hidup kita, pasti tidak terhitung banyaknya. Karena itu seperti Nabi Yeremia,
                 kita bisa nyatakan, ”Tak habis-habisnya rahmat Tuhan, selalu baru tiap pagi.”
                   Kedua,  jangan  mengeluh.  Jangan  memilih  untuk  bertambah  susah  karena
                 memikirkan kepahitan, kesedihan, dan kedukaan.  Sebaliknya, buanglah kata-kata
                 negatif yang tidak membangun dan hanya melemahkan dari mulut kita. Kata-kata
                 yang kita ucapkan dapat sangat kuat pengaruhnya terhadap diri kita. Kata-kata
                 positif akan membuat hati kita terang dan senang, sedangkan kata-kata negatif
                 akan membuat hati kita muram dan sendu. Suasana hati yang terang atau hati
                 yang suram akan berdampak dalam perilaku dan reaksi-reaksi kita. Habakuk dan
                 Yeremia, di tengah segala kesusahan dan penderitaannya, tetap dapat memuji
                 Tuhan. Sama seperti Habakuk, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur
                 tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan.......... namun aku akan bersorak-
                 sorak di dalam TUHAN.” Dengan kata lain, sekali pun ia mengalami kesusahan dan
                 kekecewaan, tetapi ia tidak mengeluh. Ia tetap bergembira.
                   Ketiga, lakukan hal-hal  yang baik dan berguna untuk orang lain. Ketika
                 kesusahan dan masalah kita alami, biasanya kita cenderung jadi kehilangan
                 semangat, merasa tidak berguna, merasa diri menjadi orang yang paling malang
                 dan harus dikasihani, sehingga kita menjadi semakin sulit untuk bersyukur.
                 Lakukanlah kebaikan bagi orang lain yang dapat dimulai dari bisa hal-hal biasa
                 dan sederhana; misalnya, membantu ayah berkebun, atau menolong ibu
                 membersihkan rumah, membuat kartu ucapan selamat ulang tahun buat teman,
                 ikut kunjungan ke panti asuhan bersama teman-teman gereja. Pada saat kita
                 melakukan kebaikan bagi orang lain, saat itu kita akan merasakan kegembiraan.
                 Kita tidak lagi terpaku kepada kesusahan sendiri.
                   Keempat, buatlah catatan harian yang isinya adalah hal-hal yang kita syukuri
                 setiap hari.  Niscaya, kita akan semakin melihat betapa ajaibnya Tuhan kita, yang
                 terus memberikan rahmat baru setiap pagi!


                 C.    Mari kita simak cerita berikut:

                 1.  Bacalah kembali kisah ibu pengeluh di atas. Sebutkan tiga hal yang bisa kamu
                   petik dari cerita tersebut.
                    a.







                  100        Kelas VIII SMP
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114