Page 120 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 120

tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah
                    dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku
                    berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.

                    Berdoa/Menyanyi

                    A.  Pengantar

                    Simaklah cerita berikut.

                                               Petani dan Kudanya

                           Seorang petani memiliki seekor kuda yang sangat bagus. Suatu kali seorang
                       saudagar kaya menawar kuda  itu  dengan  harga sangat mahal.  Akan  tetapi,
                       petani itu tidak mau menjualnya. Para tetangganya langsung berkomentar, , “Ah,
                       alangkah bodohnya kamu! Kudamu sudah ditawar dengan harga sangat mahal,
                       tetapi kamu membuang kesempatan berharga itu!”
                           Seminggu kemudian kuda itu tidak pulang ke kandangnya. Para tetangganya
                       kembali  berkata,  “Nah,  sekarang  kudamu  hilang,  pasti  ada  yang  mencurinya.
                       Coba kemarin itu kamu jual, dapat untung besar.” Petani itu menjawab, “Untung
                       atau rugi siapa yang tahu.” Beberapa hari kemudian ternyata kuda itu kembali.
                       Rupanya kuda itu pergi ke hutan, dan sekarang pulang dengan sepuluh kuda liar
                       bersamanya. Melihat itu, para tetangga berkata, “Ah, kamu sungguh beruntung!
                       Ternyata kudamu tidak hilang, bahkan ia telah menambahkan sepuluh kuda lagi
                       bagimu.” Kembali petani itu menjawab, “Untung atau rugi siapa yang tahu.”
                           Keesokan harinya anak laki-laki si petani berusaha menjinakkan kesepuluh
                       kuda tersebut. Tetapi ketika sedang menunggang salah satu kuda itu, ia terjatuh
                       dan kakinya patah. Melihat itu para tetangganya berkata pula,  “Ternyata
                       bertambahnya sepuluh  kuda bukanlah  anugerah bagimu.  Malah  membawa
                       musibah.  Lihat, gara-gara kuda-kuda itu, anakmu patah kaki!”  Dengan tetap
                       tenang petani  itu  menjawab,  “Jangan  bicara begitu, musibah  atau  anugerah
                       siapa yang tahu.” Beberapa waktu kemudian negeri itu terlibat perang dengan
                       negara lain. Semua pemuda di kampung itu terkena wajib militer untuk maju ke
                       medan perang. Hanya anak petani yang terluka itu yang lolos dari wajib militer.
                           Hikmah dari cerita itu: Apa yang tampaknya sebagai “ujung jalan”, kadang
                       hanya sebuah  “belokan”;  masih  ada  jalan  kelanjutannya.  Begitu  juga  setiap
                       peristiwa yang kita alami, biasanya akan diikuti oleh peristiwa-peristiwa lainnya.

                    B.    Allah Tiada Henti Bekerja


                       Paulus adalah seorang pekabar Injil yang sangat gigih. Untuk mengabarkan
                    Injil, ia banyak sekali mengalami rintangan dan cobaan; baik dari dalam dirinya
                    sendiri berupa penyakit yang dideritanya (bandingkan dengan 2 Korintus 12:7-10)



                                                     Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti  111
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125