Page 67 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 67

Apa yang John Wycliffe lakukan ternyata tidak disukai oleh gereja.  Pihak
                    gereja meminta  Wycliffe untuk tidak mengajarkan doktrin-doktrinnya.
                    Kedudukannya sebagai pengajar di Oxford dicopot. Bahkan Wycliffe sempat
                    diasingkan oleh gereja.  Tetapi semuanya tidak meruntuhkan semangat
                    Wycliffe. Dia tetap teguh untuk menyatakan kebenaran Firman Tuhan sampai
                    pada akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 1384 dalam
                    usia 56 tahun.
                       Tiga puluh satu tahun setelah  Wycliffe meninggal dunia, gereja mengadakan
                    rapat yang disebut sebagai konsili Constance dan memutuskan bahwa John
                    Wycliffe adalah seorang yang sesat sehingga jenazahnya harus dilemparkan
                    jauh dari gereja.  Melalui keputusan konsili tersebut maka jenasah Wycliffe
                    diangkat dari kubur, dibakar, dan abunya dibuang ke sungai Rhine.


                 •  William Tyndale
                       William Tyndale lahir pada tahun 1494 di dekat perbatasan Wales. Tyndale
                    adalah orang yang berpendidikan tinggi
                    dan memiliki kemampuan berbahasa asing
                    selain bahasa Inggris seperti Ibrani,  Yunani,
                    Jerman,  Latin,  dan Spanyol.    Dia  pernah
                    bersekolah di Oxford dan Cambridge. Dengan
                    kepintarannya tersebut,  Tyndale akhirnya
                    menyerahkan hidupnya untuk mempelajari
                    Alkitab dan menerjemahkannya ke dalam
                    bahasa Inggris. Dia dicatat sebagai orang
                    pertama yang menerjemahkan Alkitab dari     Sumber: http://threch.blogspot.co.id
                                                                Gambar 7.3 William Tyndale
                    bahasa aslinya (Ibrani dan Yunani) ke dalam
                    bahasa Inggris.
                       Alasan  William Tyndale  menerjemahkan
                    Alkitab ke dalam bahasa Inggris adalah  keyakinannya bahwa kebobrokan
                    gereja terjadi karena Firman Allah tidak diajarkan secara benar kepada rakyat.
                    Alkitab di “sembunyikan” sehingga rakyat tidak dapat membacanya. Akibatnya
                    banyak ajaran-ajaran yang salah diterima oleh rakyat.
                       Gereja pada saat itu tidak menyukai apa yang dilakukan oleh  William
                    Tyndale, sehingga terjemahannya dianggap sebagai terjemahan yang salah dan
                    menyesatkan. Tetapi di sisi lain, terjemahan Tyndale membawa kebangkitan
                    rohani bagi rakyat. Bagi beberapa imam, Alkitab tidak boleh diterjemahkan
                    ke dalam bahasa umum karena akan membuat rakyat tersesat. Padahal tujuan
                    mereka adalah supaya rakyat tidak mengenal kebenaran sehingga hati mereka
                    dapat dimanipulasi dengan doktrin yang salah yang berujung pada kepuasan,



                  58        Kelas VIII SMP
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72