Page 69 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 69

•  DIETRICH BONHOEFFER



                                                      Pada abad modern, tepatnya pada masa
                                                   Nazi berkuasa di Jerman dan wilayah Eropa,
                                                   seorang pendeta di sebuah gereja Jerman
                                                   bernama  Dietrich Bonhoeffer menolak
                                                   kebijakan  Hitler  (pemimpin  Nazi)  untuk
                                                   melenyapkan orang-orang  Yahudi atau
                                                   memperbudak mereka. Pada waktu itu
                                                   gereja  di  Jerman  terpecah  dua,  ada  gereja
                                                   yang  mendukung  Hitler  yang  disebut
                                                   Gereja Negara karena mereka percaya
                   Sumber: https://www.crossway.org   pada propaganda Hitler, bahwa orang-
                   7.5 Dietrich Bonhoeffer
                                                   orang  Yahudi  pantas  dipersalahkan  atas
                                                   kematian Yesus, dan ada juga gereja yang
                    menolak kebijakan Hitler yang disebut Gereja yang Mengaku. Bonhoeffer
                    adalah pendeta Gereja yang Mengaku, dan baginya menolak kebijakan Hitler
                    sekalipun diancam akan dihukum adalah caranya mempertahankan anugerah
                    keselamatan yang mahal harganya tersebut. Anugerah itu tidak bisa dipakai
                    untuk tunduk kepada penguasa yang berbuat jahat, tidak adil, dan menindas.
                    Pada akhirnya Bonhoeffer ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh
                    pemerintah Hitler. Namun, ia berhasil memberi teladan kepada umat Kristen
                    di Jerman untuk tidak tunduk kepada ketidakbenaran. Ia mengajarkan umat
                    untuk menyuarakan kebenaran meskipun harus menghadapi kesulitan dan
                    bahkan kematian.

                    Apa yang membuat para martir mau berkorban demi imannya kepada
                 Tuhan  Yesus? Bagi mereka sosok dan pengajaran  Yesus begitu berharga untuk
                 dipertahankan dalam hidup ini. Mengapa Tuhan Yesus sangat berharga? Bukan
                 hanya Yesus adalah Tuhan tetapi juga sumber kehidupan.  Bagi mereka hidup tanpa
                 Yesus jauh lebih menyedihkan dibandingkan dengan hidup tanpa harta sekalipun.
                    Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi para martir, tetapi mereka tetap
                 bertahan dengan keyakinan akan kebenaran. Tentu saja itu bukan sesuatu yang
                 mudah untuk dilakukan, sebaliknya sangat sulit. Namun dengan begitu kita dapat
                 memahami bahwa anugerah keselamatan yang kita peroleh dari Kristus sangat
                 berharga untuk dipertahankan. Anugerah itu sangat mahal harganya, sehingga
                 penderitaan pun tidak dapat mengambilnya dari tangan kita.






                  60        Kelas VIII SMP
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74