Page 32 - BAHAN AJAR SEJARAH REVOLUSI SOSIAL DI TEPI JAKARTA 1945-1955
P. 32

Bahan Ajar Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955. Untuk Siswa SMA/MA Kelas XI IPS



                             Fakta Sejarah






                  Operasi gerombolan Bambu Runcing merupakan salah satu operasi
        dari laskar rakyat yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Namun,

        setelah  kabinet  Hatta  menggulingkan  kebijakan  Restrukturisasi  dan
        Rasionalisasi,  Bambu  Runcing  membangkang  dan  timbullah  konflik

        antara pemerintah dan anggota gerombolan bambu runcing. Gerombolan
        Bambu  Runcing  pun  memusuhi  polisi  pemerintah  Indonesia.  Setelah

        Sengkud  yang  merupakan  anggota  gerombolan  Bambu  Runcing  yang
        dianggap  sebagai  dalang  pergolakan  tersebut  tewas,  pergolakan

        gerombolan Bambu Runcing pun tewas.







                 Rangkuman




                    Pada  tahun  1714,  Chastelein  wafat.  Hari  tersebut  adalah  hari

        dimulai berlakunya wasiat Cornelis Chastelein, yaitu 28 Juni 1714 saat
        para budak sudah dibebaskan. Pada tanggal tersebut diperingati sebagai

        hari  jadi  Depok  atau  Depokse  Dag.  Depok  memiliki  pemerintahannya
        sendiri  yang  bercorak  republik  semasa  penjajahan  Belanda  dan

        merdeka lebih dahulu. Peristiwa Gedoran Depok terjadi karena banyak
        orang  Depok  yang  tak  mau  mengakui  kemerdekaan  Indonesia.  Selain

        itu,  banyak  orang  Belanda  Depok  yang  dianggap  mata-mata  Belanda

        serta  adanya  kecemburuan  sosial  akibat  perlakuan  istimewa  Depok
        pada masa kolonial Belanda bahkan Jepang. Peristiwa Gedoran Depok
        terjadi pada 1 Oktober 1945-13 Oktober 1945. Peristiwa ini disebut juga

        denga  Revolusi  Sosial  di  Tepi  Jakarta  1945-1955.  Peristiwa  kelam  di

        Depok  baru  benar-benar  berakhir  setelah  padamnya  pergolakan
        gerombolan bambu runcing tahun 1955.













    Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955                                                             25
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37