Page 8 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 8

Dr. Fadli Zon, M.Sc
                                    KATA PENGANTAR



                 perwakilan yang kita anut, “Berdasarkan atas kerakyatan,
                 permusyawaratan dan perwakilan”.  Dan ini telah menjadi
                 dasar negara pada sila ke-4 Pancasila kita.

                   Daulat rakyat dihimpun secara institusional dalam
                 kerangka demokrasi. Mewujud dalam cabang kekuasaan
                 legislatif, menjadi pengisi mandat suara anggota
                 parlemen. Lurus dalam alur logika ini adalah, bahwa

                 memperkuat parlemen adalah upaya memuliakan daulat
                 rakyat itu sendiri. Konsolidasi kelembagaan internal
                 parlemen menjadi prasyarat lantangnya anggota parlemen
                 menyuarakan bahkan aspirasi yang tak mampu disuarakan
                 para pengampu kedaulatan, yaitu rakyat.

                   Tingginya posisi daulat rakyat terkadang perlu
                 dihadirkan dalam artefak-artefak budaya politik. Di
                 Washington DC,  kita menyaksikan  bagaimana  United
                 States  Capitol  (kantor  Kongres  Amerika  Serikat)  berdiri
                 megah di  Capitol Hill. Tidak ada satupun gedung yang
                 diizinkan berdiri lebih tinggi daripada  US Capitol. Ini

                 menjadi perlambang yang kuat bahwa daulat rakyat
                 adalah yang tertinggi dalam demokrasi Amerika Serikat.

                   Upaya konsolidasi kelembagaan parlemen agar makin
                 kokoh menjadi manifestasi daulat rakyat, harus ditulis
                 dalam jejak sejarah yang nyata. Buku ini adalah salah satu
                 upaya untuk menapakkan jejak dalam sejarah panjang




                                           vii DPR RI
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13