Page 50 - BUKU JUDICAL RIVIEW PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI ATAS PENGUJIAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
P. 50

berlaku universal  dalam  gugatan di pengadilan,  yaitu  point  d’interet point
 d’action, tanpa kepentingan tidak ada suatu tindakan, menurut Mahkamah, para
 Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum untuk bertindak sebagai  Pemohon
 dalam permohonan a quo;

 [3.7]  Menimbang  bahwa  oleh karena para Pemohon tidak  memiliki  kedudukan
 hukum untuk  bertindak  sebagai Pemohon maka pokok permohonan  para   PUSAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG
 Pemohon tidak dipertimbangkan.

                                     INFO JUDICIAL REVIEW
 F.  AMAR PUTUSAN   (Resume Putusan Perkara Pengujian Materil Undang-Undang Yang Ditolak
 Menyatakan permohonan para Pemohon tidak dapat diterima   Dalam Sidang Mahkamah Konstitusi)

 G.  PENUTUP     PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 56/PUU-XIX/2021 PERIHAL
 Bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi merupakan putusan yang bersifat final dan   PENGUJIAN MATERIL UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG
 mengikat  (tidak  ada  upaya  hukum  lain  yang dapat ditempuh) serta langsung   TENAGA KESEHATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
 memperoleh kekuatan hukum tetap sejak selesai diucapkan dalam sidang pleno   REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
 terbuka untuk umum dan bersifat erga omnes (berlaku bagi setiap orang) yang
 wajib  dipatuhi  dan langsung  dilaksanakan (self executing) oleh seluruh organ   15 DESEMBER 2021
 penyelenggara negara, organ penegak hukum, dan warga Negara. Oleh karena itu,
 Putusan  Mahkamah Konstitusi  dalam  Perkara Nomor  54/PUU-XIX/2021  yang
 menyatakan  permohonan  Para  Pemohon  tidak dapat  diterima  terhadap   A.  PENDAHULUAN
 pengujian  UU  46/1999  mengandung arti bahwa  ketentuan  a quo  tidak   Bahwa pada hari Rabu, tanggal 15 Desember 2021, pukul 12.36 WIB, Mahkamah
 bertentangan dengan UUD  NRI  Tahun  1945  dan tetap  mempunyai kekuatan   Konstitusi telah memutus dalam Sidang Pengucapan Putusan Pengujian  Materil
 hukum mengikat.   atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
                Kesehatan  (selanjutnya disebut  UU  36/2014) terhadap  Undang-Undang Dasar
                Negara Republik  Indonesia Tahun  1945  (selanjutnya disebut  UUD NRI Tahun
                1945)  dalam Perkara Nomor  56/PUU-XIX/2021.  Dalam  Sidang Pengucapan
                Putusan  Perkara Nomor  56/PUU-XIX/2021,  perwakilan DPR  RI dihadiri  secara
                virtual  oleh  Kepala Pusat  Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang dan
                jajarannya di lingkungan Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang, Badan
                Keahlian, Sekretariat Jenderal DPR RI.

 PUSAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG   B.  PEMOHON
 BADAN KEAHLIAN   Bahwa  permohonan pengujian  materil  UU  36/2014  diajukan oleh  Dr. Ir. H. M.
 SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI   Budi Djatmiko, SK., M.Si., M.E.I. yang dalam hal ini diwakili Didi Cahyadi Ningrat,
 2021           S.H., Fanny Fauzie, S.H., M.H., Guntur Abdurrahman, S.H., M.H., dan Khairul Abbas,
                S.H., S.Kep., M.K.M. yang tergabung dalam kantor Hukum DIDI CAHYADI NINGRAT

                &  REKAN Advocates  &  Legal Consultants,  untuk  selanjutnya disebut  sebagai
                Pemohon.

             C.  PASAL /AYAT UU 36/2014 YANG DIMOHONKAN PENGUJIAN
                Bahwa  Pemohon dalam  permohonannya mengujikan  Pasal  21 ayat  (1)  UU
                36/2014 yang berketentuan:


                                               45
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55