Page 52 - BUKU JUDICAL RIVIEW PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI ATAS PENGUJIAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
P. 52

Pasal 21 ayat (1)    haruslah ditinjau kembali  dan dengan  segera harus diluruskan  sejalan
 (1) Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi   dengan semangat konstitusi;
 harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional.    4. Bahwa berdasarkan dalil permohonan di atas, Pemohon memohon agar
 (2) .......          Mahkamah mengabulkan permohonan Pemohon dengan menyatakan:
 (3) ........          a. Frasa “secara nasional” pada ketentuan Pasal 21 ayat (1) UU 36/2014
 (4) .......             tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, sehingga bunyi ketentuan
 (5) .......             norma pada Pasal  21 ayat  (1)  yang konstitusional  adalah  “(1)
                         Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan
 D.  BATU UJI            profesi harus mengikuti Uji Kompetensi”;
 Bahwa Pemohon dalam permohonanannya mengajukan pengujian Pasal 21 ayat
 (1) UU 36/2014 dianggap bertentangan dengan Pasal 1 ayat (3), Pasal 27 ayat (1),   b. Pasal  21 ayat (7) UU 36/2014 tidak  memiliki  kekuatan hukum
                         mengikat;
 dan Pasal 28D ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 karena dinilai telah merugikan dan

 melanggar hak dan/atau kewenangan konstitusional Pemohon.    [3.8] Menimbang bahwa untuk mendukung dalil-dalil permohonannya, Pemohon
                    telah  mengajukan alat  bukti surat/tulisan yang diberi  tanda  bukti P-1
 E.  PERTIMBANGAN HUKUM   sampai dengan bukti P-12 yang telah disahkan dalam persidangan.
 Bahwa terhadap  pengujian  materil  UU  36/2014  dalam permohonan  a quo,   [3.9] Menimbang  bahwa sebelum mempertimbangkan pokok permohonan,
 Mahkamah Konstitusi memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut:   dengan berlandaskan pada Pasal 54 UU MK, oleh karena permohonan a quo
                    telah  jelas,  maka Mahkamah  berpendapat  tidak terdapat  urgensi  untuk
 [3.7] Menimbang  bahwa Pemohon  mendalilkan frasa  “secara nasional” dalam
 Pasal 21 ayat (1) serta Pasal 21 ayat (7) UU 36/2014 bertentangan dengan   meminta keterangan pihak-pihak sebagaimana disebutkan dalam Pasal 54
                    UU MK;
 Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945, dengan alasan yang pada
 pokoknya  sebagai  berikut (dalil  permohonan Pemohon selengkapnya   [3.10]  Menimbang  bahwa  sebelum mempertimbangkan lebih  lanjut  pokok
                                 Pemohon,
                                                                          dahulu
                    permohonan
                                                         perlu
                                                                terlebih
                                             Mahkamah
 termuat pada bagian Duduk Perkara):    mempertimbangkan mengenai  pengujian norma  Pasal 21 ayat  (1) UU
 1. Bahwa menurut Pemohon, frasa “secara nasional” dalam norma Pasal 21   36/2014 yang  sebelumnya  pernah diajukan pengujian dan telah  diputus
 ayat   (1)  UU  36/2014  membuka  ruang  kemandirian-otonomi-  oleh Mahkamah dalam  Putusan Mahkamah  Konstitusi  Nomor  82/PUU-
 kemerdekaan masingmasing perguruan tinggi  akan “dikebiri”  dengan   XIII/2015, bertanggal 14 Desember 2016 dengan amar, antara lain, menolak
 adanya  upaya  untuk menarik  kembali sebagian kewenangan  masing-  permohonan para  Pemohon.  Berkenaan  dengan  hal  tersebut, Mahkamah
 masing perguruan tinggi  dalam  hal  pelaksanaan uji  kompetensi ke
 pemerintah pusat;    akan mempertimbangkan  apakah  permohonan  a quo memenuhi  kriteria
 2. Bahwa menurut Pemohon, Pasal 21 ayat (7) UU 36/2014 membuka ruang   sebagaimana ketentuan Pasal 60 UU MK dan Pasal 78 Peraturan Mahkamah
                    Konstitusi  Nomor 2 Tahun 2021 tentang  Tata Beracara Dalam  Perkara
 penyelenggaraan uji  kompetensi  mahasiswa  tenaga kesehatan  diatur   Pengujian Undang-Undang (PMK  2/2021), sehingga  terhadap  pengujian
 ulang ataupun diubah hanya  dengan “Peraturan Menteri” tanpa  harus   norma a quo dapat dimohonkan kembali.
 mengubah undang-undang  yang  menjadi  dasar hukum  sebelumnya,   Bahwa ketentuan Pasal  60 UU  MK  dan  Pasal 78 PMK  2/2021
 padahal pelaksanaan  uji kompetensi  tersebut  sebelumnya  merupakan   masingmasing menyatakan sebagai berikut: Pasal 60 UU MK (1) Terhadap
 bagian integral dari kewenangan yang telah diberikan kepada perguruan   materi muatan ayat,  pasal,  dan/atau  bagian dalam undang-undang yang
 tinggi kesehatan;    telah diuji, tidak  dapat  dimohonkan  pengujian kembali. (2) Ketentuan
 3. Bahwa menurut Pemohon, frasa “secara nasional” pada Pasal 21 ayat (1)
 dan  ketentuan  Pasal 21 ayat  (7)  UU 36/2014  tidak mendorong   sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan jika materi muatan
                    dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
 peningkatan  mutu pendidikan tinggi  kesehatan, tidak  membawa  iklim   dijadikan dasar pengujian berbeda. Pasal 78 PMK 2/2021 menyatakan: (1)
 yang kondusif bagi berlangsungnya proses pendidikan tenaga kesehatan,   Terhadap materi muatan,  ayat,  pasal,  dan/atau  bagian dalam  undang-
 telah  mengerdilkan keberadaan Perguruan Tinggi  yang  notabene   undang atau Perppu yang telah  diuji,  tidak  dapat  dimohonkan pengujian
 mempunyai kemandirian dan  otonomi  dalam membentuk manusia   kembali. (2) Ketentuan  sebagaimana  dimaksud pada  ayat (1) dapat
 Indonesia yang  berpendidikan,  sehingga pemaknaan  yang  demikian

                                               47
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57