Page 32 - MUNAJAT ULAMA AHLUS SUNNAH
P. 32
Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah
kami dari azab neraka. (QS.3:190-191)
Pada saat para ulama berdzikir, mereka tidak sekedar
membaca tasbih, tahmid dan tahlil dengan lisan, akan tetapi juga
mereka libatkan akal pikiran serta perasaan melihat alam
semesta, yaitu dzikir yang disertai tafakur yang mengingatkan
mereka tentang kewajiban demi kepentingan umat manusia
secara keseluruhan. Dzikir yang disertai tafakur melahirkan
kesadaran tingkat tinggi akan hakikat perjalanan hidup yang
membuat dirinya merasa sangat jauh dari kedudukan yang
diharapkan. Karena itu, mereka menghadap kepada Allah seraya
mohon keselamatan dari azab neraka.
Ironisnya. Telah viral via media sosial, di tengah-tengah
memanasnya kontroversi tentang masalah nastab muncul
ungkapan-ungkapan yang layak keluar dari seorang suka
bertasbih, dia berkata: “jika nanti saya disuruh masuk surga, saya
tidak akan melangkahkan kaki sebelum saya melihat semua yang
mencintai saya berada di dalam surga. Jika masih ada yang di
neraka maka saya datangi neraka agar segera mengeluarkannya.
Jika tidak, maka saya padamkan apinya”. Pembicara lain
mengatakan: “saya mampu memadamkan neraka jahanam”.
26

