Page 112 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 112
Pen : kalimat ini hanya ditemukan dalam sunnah Nasai, terlepas
dari validitas hadits ini, sangat penting kiranya bagi kita
untuk selalu waspada dalam masalah aqidah. Berbicara
tentang surga dan neraka adalah berbicara masalah
aqidah. Seburuk-buruk perbuatan yang berhubungan
dengan jasad masih bisa diharapkan ada akhirnya. Orang
yang selalu durhaka pasti ada batasnya, dia pasti berhenti
dari perbuatannya disebabkan tidur, sakit atau penyebab
lainnya. Berbeda dengan masalah aqidah atau keyakinan.
Keyakinan seseorang bisa menetap di mana pun dia
berada dan ke mana pun dia pergi, bahkan sedang sakit
sekalipun. Banyak orang sakit berobat dengan
kemusyrikan, hingga mati dalam kemusyrikan. Sedangkan
keburukan dari perbuatan fisik tidak demikian. Karena itu,
Rasululah menegaskan:
لا ُهَّ نَّأ ُمَّلْعَّي َّوُهَّو َّتاَّم ْنَّم« :َّمَّ لَّسَّو ِهْيَّلَّع ُللها ىَّ لَّص ِللها ُلوُسَّر َّلاَّق
) 55 1 / ملسم حيحص (»َّةَّ نَّجْلا َّلَّخَّد ،ُللها َّ لاِإ َّهَّلِإ
Rasulullah bersabda: siapa yang mati sedang dia berilmu
bahwa “tiada tuhan selain Allah” niscaya masuk surga (HR.
Muslim)
لا ِهِملاَّك ُرِخآ َّناَّك ْنَّم« :َّمَّ لَّسَّو ِهْيَّلَّع ُللها ىَّ لَّص ِهَّ للا ُلوُسَّر َّلاَّق
) 190 3 / دواد يبأ ننس( »َّةَّ نَّجْلا َّلَّخَّد ُللها َّ لاِإ َّهَّلِإ
105

