Page 120 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 120
dari mereka tidak merasa terpanggil untuk melibatkan ilmunya,
karena merasa cukup dengan pemahaman para pendahulunya.
Tidak syak lagi bahwa untuk memahami satu dalil syar’iy
dari Al-Quran dan hadits Nabi, kita sangat perlu merujuk kepada
pemahaman para pendahulu kita yang dikenal dengan ulama
salaf. Namun demikian, kedudukan pemahaman ulama
terdahulu terhadap satu dalil tidak dapat disederajatkan
dengan kedudukan dalil yang mereka pahami. Artinya, dalil dari
Al-Quran dan hadits diyakini sempurna dan mesti diimani
kebenarannya, sementara pemahaman para ulama terhadap
dalil tidak lepas dari berbagai kemungkinan, terutama ketika
ditemukan di masyarakat, ada perbedaan dalam pengamalan
untuk satu hadits yang sama, disebabkan keterangan yang
berbeda dari para pendahulunya.
Melalui buku ini penulis menyampaikan harapan, semoga
lembaga-lembaga pendidikan konsentrasi hadits dapat
memotivasi para santri dan mahasiswa agar melakukan studi
analisis dengan memperhatikan bahasa aslinya dari berbagai
segi seperti:
▪ Formulasi kata, umpamanya perbedaan antara
penggunaan isim dan fi’il, ma’rifat dan nakirah,
penggunaan fi’il madhi dan fi’il mudhari’, penggunaan fi’il
113

