Page 139 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 139

ٌ ثَّدْحُم َّ يَّنُب ْيَّأ


               "Wahai putraku: itu berita baru (diada-ada)." (HR. Ibnu Majah
                                                                       (
                Mari kita hubungkan dengan hadits yang seirama riwayat
            Tirmidzi sebagai berikut

               َّتْيَّ لَّص ْدَّق َّكَّ نِإ« ،ِةَّبَّأ اَّي :يِبَّلأ ُتْلُق :َّلاَّق ،ِ يِعَّجْشَّلأا ٍكِلاَّم يِبَّأ ْنَّع

               ِ يِلَّعَّو ،َّناَّمْثُعَّو ،َّرَّمُعَّو ،ٍرْك َّ ب يِبَّأَّو َّمَّ لَّسَّو ِهْيَّلَّع ُهَّ للا ىَّ لَّص ِهَّ للا ِلوُسَّر َّفْلَّخ

             اوُناَّكَّأ  ،َّنيِنِس  ِسْمَّخ  ْنِم  اًوْحَّن  ِةَّفوُكلاِب  اَّنُهاَّه  ،ٍبِلاَّط  يِبَّأ  ِنْب
                        )    252  2  /   ركاش ت يذمرتلا ننس(       ٌ ثَّدْحُم َّ يَّنُب ْيَّأ :َّلاَّق ،»؟َّنوُتُنْقَّي


            Dari  Abu  Malik  Al-Asyja’i  Sa’d  bin  Thariq  berkata,  aku  bertanya
            kepada ayahku:

            "Wahai bapakku, engkau pernah sholat di belakang Rasulullah   ,
            Abu  Bakar,  Umar,  Utsman  dan  Ali  di  sini  yaitu  Kufah  selama  lima
            tahun, apakah mereka suka melakukan qunut? ia menjawab,

                                       ٌ ثَّدْحُم َّ يَّنُب ْيَّأ

                      "Wahai anakku, itu berita baru." (HR. Tirmidzi)

            Studi analisis terhadap hadits


                Hadits  inilah  yang  sering  diangkat  untuk  menyatakan

            hukum bid’ah terhadap qunut shubuh, apakah ada makna lain
            yang dapat diterima dan lebih pasti?


                Bila  dua hadits  ini  digabung  maka  makna  keduanya  jelas

            saling melengkapi, antara lain:



                                         132
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144