Page 176 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 176
،َّملاَّ سلا اوُشْفَّأ ُساَّ نلا اَّهُ يَّأ اَّي« :َّلاَّق ْنَّأ ،ِهِب َّمَّ لَّكَّت ُهُتْعِمَّس ٍءْيَّش ُل َّ وَّأ
اوُلُخْدَّت ،ٌماَّيِن ُساَّ نلاَّو ،ِلْيَّ للاِب اوُ لَّصَّو ،َّماَّحْرَّلأا اوُلِصَّو ،َّماَّعَّ طلا اوُمِعْطَّأَّو
) 1083 2 / هجام نبا ننس( »ٍملاَّسِب َّةَّ نَّجْلا
Dari Zurarah bin Aufa telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Salam dia berkata, "Tatkala Nabi tiba di Madinah, maka orang-
orang bergegas menyambut kedatangan beliau dengan menyerukan,
"Rasulullah telah tiba! Rasulullah telah tiba! Rasulullah telah tiba! "
hingga tiga kali. Maka aku ikut berjubel di tengah-tengah kerumunan
manusia untuk melihat beliau, ketika telah jelas kupandang
wajahnya, maka aku mengetahui bahwa raut muka beliau bukanlah
raut muka seorang pendusta. Ucapan pertama kali yang aku dengar
dari beliau adalah: "Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah
makan, sambunglah tali persaudaraan, sholatlah di malam hari
ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan
selamat." (HR. Ibnu Majah)
Dari hadits ini kita dapat memetik banyak pelajaran untuk
meningkatkan kualitas ukhuwah , antara lain:
▪ Rasulullah dirindukan masyarakat Madinah dari berbagai
golongan, termasuk yang belum menyatakan dua kalimah
syahadah.
▪ Kedatangan beliau di Madinah tidak hanya disambut
shahabatnya akan tetapi umat lain pun terpanggil untuk ikut
serta menyambutnya.
▪ Abdullah bin Salam salah seorang yang merasa terpanggil
untuk menyambutnya meski saat itu dia belum menyatakan
keimanannya.
169

