Page 204 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 204
ُهَّهْجَّو اَّهِب َّكَّلَّدَّف ،ْمُهْنِم ٍلُجَّر ِ فَّك يِف ْتَّعَّقَّو َّ لاِإ ًةَّماَّخُن َّمَّ لَّسَّو ِهْيَّلَّع
ىَّلَّع َّنوُلِتَّتْقَّي اوُداَّك َّأَّ ضَّوَّت اَّذِإَّو ،ُهَّرْمَّأ اوُرَّدَّتْبا ْمُهَّرَّمَّأ اَّذِإَّو ،ُهَّدْلِجَّو
َّرَّظَّ نلا ِهْيَّلِإ َّنوُ دِحُي اَّمَّو ،ُهَّدْنِع ْمُه َّ تاَّوْصَّأ اوُضَّفَّخ َّمَّ لَّكَّت اَّذِإَّو ،ِهِئوُضَّو
....... ،ُهَّل اًميِظْعَّت
Maka Nabi bersabda: "Adapun keislaman maka aku terima.
Sedangkan mengenai harta, aku tidak ada sangkut pautnya
sedikitpun". Kemudian 'Urwah melayangkan pandangan kedua
matanya kepada para sahabat Nabi . Perawi berkata, "Demi Allah,
tidaklah Rasulullah apabila membuang dahak lalu dahak beliau
tepat jatuh di telapak tangan salah seorang dari sahabat melainkan
orang itu menggosokkannya pada wajah dan kulitnya. Dan bila beliau
menyuruh mereka, merekapun segera begegas melaksanakan
perintah beliau. Dan apabila beliau hendak berwudhu', selalu mereka
hampir berkelahi karena berebut untuk menyiapkan air wudhu beliau.
Bila beliau berbicara, mereka merendahkan suara mereka di hadapan
beliau dan mereka tidaklah menajamkan pandangan kepada beliau,
karena pengagungan mereka terhadap beliau.
Pelajaran dari paragraf keenam:
▪ Rasulullah menjelaskan hakikat keislaman seseorang
tidak berhubungan dengan perbuatan buruk yang
dilakukannya sebelum Islam. Karena itu beliau tegaskan
bahwa urusan masa lalu tidak berhubungan dengan
Rasulullah . Justeru setelah dia masuk Islam menjadi orang
yang sangat baik. Itulah Islam yang selalu merubah keadaan
manusia menuju kebaikan.
197

