Page 82 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 82
mendorongnya untuk melakukannya, baik secara langsung ataupun
dengan isyarat. (Ibnu Katsir VII:465).
Sayid Sabiq dalam kitabnya juga mengutip ungkapan yang
sama dari An Nawawi yang berbunyi:
نب دمحأ بهذو .لصي لا هنأ :يعفاشلا بهذم نم روهشملا :يوونلا لاق
) 569 1 / ةنسلا هقف( .لصي هنأ ىلإ يعفاشلا باحصأ نم ةعامجو لبنح
An Nawawi berkata: pendapat yang masyhur dari madzhab Syafi’i
bahwa hal itu tidak sampai.
Pandangan Ahmad bin Hambal dan sekelompok dari pengikut
madzhab Syafi’i manyatakan hal itu sampai. (Fiqhussunnah I:569)
Ahmad bin Hambal adalah murid kesayangan Imam Syafi’i.
Dia berani berbeda dari gurunya yang sangat dia hormati.
Pandangan Ahmad bin Hambal yang berseberangan dengan
gurunya diikuti oleh sekelompok pengikut madzhab Syafi’i.
Inilah salah satu bukti bahwa instinbath Imam Syafi’i bukanlah
syariah Allah dan bukan pula sunnah Nabi, akan tetapi
pemikiran beliau yang lahir dari studinya terhadap ayat.
Di antara ulama kholaf ada yang berjuang untuk mengikuti
ulama salaf secara amali, baik dalam masalah aqidah, ibadah
dan akhlak, namun demikian mereka tidak menyatakan
pengakuan sebagai pengikut salaf, karena mereka sangat
menyadari bahwa kemampun mereka terbatas. Itulah akhlak
75

