Page 38 - Tadabbur Surat Adh Dhuha
P. 38
Rasulullah membawakan Al-Quran dengan suara yang
ﷺ
sangat merdu, irama yang sangat menyejukkan qalbu yang
tenggelam dalam keindahan, keindahan bahasanya yang tiada
tara di atas susunan kalimat yang tidak pernah mereka temukan
selain dalam Al-Quran. Hal ini jelas sekali sebagaimana beliau
tegaskan pada kesempatan lain:
َنِذَأ اَم« :ُلوُقَي ،َمَ لَسَو ِهْيَلَع ُللها ىَ لَص ِللها َلوُسَر َعِمَس ُهَ نَأ ،َةَرْيَرُه يِبَأ ْنَع
حيحص( .»ِهِب ُرَهْجَي ،ِنآْرُقْلاِب ىَ نَغَتَي ِتْوَ صلا ِنَسَح ٍ يِبَنِل َنِذَأ اَم ٍءْيَشِل ُللها
) 545 1 / ملسم
Dari Abu Hurairah bahwa dia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: tiada
yang Allah izinkan untuk sesuatu sebanding dengan yang Dia izinkan
bagi seorang nabi pembawa suara merdu untuk bertaghanni
(bernyanyi) dengan Al-Quran saat membacanya dengan suara nyaring.
(HR. Muslim)
Ketika Rasulullah tidak melakukan qiyamullail, atau tidak
ﷺ
terdengar tilawah AlQuran pada beberapa malam maka tokoh-
tokoh Quraisy merasa kehilangan yang biasa mereka nikmati
setiap malam, karena itu seorang wanita datang kepada Nabi
Muhammad lalu berkata: sungguh Aku berharap setanmu
meninggalkanmu dan membencimu. Pernyataan wanita ini
menjadi penyebab turunnya wahyu. Allah menurunkan wahyu
sebagai bantahan langsung dengan membawa nama Rabb yang
35

