Page 3 - MAJALAH 106
P. 3
Pengantar redaksi
Persoalan energi selalu menarik maka kita tidak akan mengalami ke
untuk diperbincangkan, pasalnya en sulitan memenuhi kebutuhan energi
ergi sangat terkait dengan kebutuhan nasional.
hidup manusia. Begitu harga en
ergi khususnya Bahan Bakar Minyak Anggota Komisi VII DPR Ismaya
(BBM) bergejolak, pikiran dan energi tun menambahkan, revisi UU Migas
kita seolah terkuras membahas per menjadi tolak ukur perubahan tata ke
masalahan tersebut. lola migas menuju kedaulatan energi
Indonesia. Melalui revisi UU ini DPR
Parlementaria Edisi 106 mengambil diharapkan mampu menampung se
tema utama masalah kedaulatan en luruh masukan dari stake holder dan
ergi terkait dengan pembahasan Re memerhatikan putusan Uji materi MK,
visi UU Migas yang tengah ditangani serta diharapkan masyarakat akan
Komisi VII DPR. Revisi UU tersebut menikmati hasil migas tanah air kita
diharapkan menjadi momentum untuk sendiri.
mewujudkan kedaulatan energy di In
donesia. Laporan dari tiga tugas pokok DPR
disajikan masalah stabilisasi rupiah
Berbicara masalah energi tidak bisa dan Revitalisasi LP (rubrik penga
lepas dari teknologi dan ketergantung wasan), masih minimnya anggaran
an dengan pihak asing. Karena itu kesehatan (rubrik anggaran) dan bi
DPR telah mengusulkan kepada dang legislasi diturunkan laporan
pemerintah agar jangan memberikan RUU tentang Radio, Televisi Republik
ruang terlalu banyak bagi asing untuk Indonesia dan RUU tentang Jasa Kon
mengatur kita. “ Kita harus berdaulat truksi.
di bidang energi di negeri kita sendi
ri,” tandas Wakil ketua DPR Pramono Sedangkan dalam rubrik sorotan,
Anung. diturunkan laporan mengenai melam
bungnya harga kedelai. Bahan baku
Berbagai riset terhadap energi alter utama tempe sebagai makanan khas
natif apapun pilihannya harus dilaku Indonesia ini menjadi primadona
kan dengan sungguhsungguh dan berita beberapa pekan lalu. Kita se
diputuskan secara politik. Sering kita mua berharap melambungnya harga
selalu mengikuti trentren yang ada, komoditas ini segera ada solusi yang
tetapi lemah diimplementasi. Pramo komprehensif sehingga bahan baku
no yakin kalau kita berani mengambil makanan rakyat yang cukup bergizi ini
kebijakan misalnya kelapa sawit un bisa kembali tersedia dengan mudah
tuk produk unggulan energi alternatif, dan murah.
PARLEMENTARIA EDISI 106 TH. XLIII, 2013 3