Page 79 - MAJALAH 129
P. 79

Teriknya panas matahari dibarengi   tempat berteduh roboh.       nutup kepalanya masing­masing de­
            dengan angin yang sepoi­sepoi  men­  Terlihat dua orang anggota de­  ngan tangan untuk menahan rasa panas
            jadikan dialog berlangsung nyaman.   wan sekaligus artis (Lucky Hakim dan   teriknya matahari,  dialog  dilanjutkan
            Perlahan­lahan angin sepoi­sepoi men­  Krishna Mukti) spontan lari meng­  dan diakhiri foto bersama.  Tim Komisi
            jadi kencang, kemudian bertambah ken­  hindari kerangka besi dan tenda roboh.   X juga meninjau Benteng Keraton, Kera­
            cang dan semakin kencang. Tiba­tiba   “Waduuuh...waduuuh..gawat tendanya   jaan/Kesultanan Buton dan ke Lubang
            gubrak...gubrak..brug..besi tenda roboh   roboh,” ucap Krishna Mukti sambil lari   Batu (Batu Popaua) tempat pengambilan
            dan terpal tenda terbang. Dialog ter­  menghindar.                  sumpah/pelantikan Sultan Buton, serta
            henti dan anggota Komisi X serta para   “Alhamdulillah” tidak ada yang ter­  mengunjungi Pusat Kebudayaan Walio
            undangan lainnya berhamburan kocar­  timpa besi tenda atau terpal tenda yang   di Badia. (IW) FOTO: IWAN ARMANIAS/PARLE/
            kacir lari karena tenda yang menjadi   terbang.  Meski demikian, sambil me­  IW



                                                                                          EDISI 129 TH. XLV, 2015  79
   74   75   76   77   78   79   80