Page 75 - MAJALAH 129
P. 75
gerakan separatis Ossetia dan Abkhazia, tuk memba ngun bangsa yang sejak
pengakuan Republik Ossetia Selatan dan kemerdekaannya selalu dibayangi oleh
Republik Abkhazia dan Rusia berhasil pelemahan institusi negara dan ketida
menempatkan pangkalan militernya di kstabilan politik. Hal inilah yang kemu
sana. Dalam perkembangannya, masalah dian mendorong Parlemen Georgia pada
teritorial ini berkembang menjadi tahun 2015, untuk membuat sebuah
hambatan bagi perkembangan nation- terobosan dalam konteks demokrasi
building mereka. deliberatif dengan membuka kesem
Meskipun banyak hambatan dan tan patan sebesarbesarnya kepada rakyat
tangan dalam pelaksanaan demokrasi, untuk dapat berpartisipasi melalui Open
proses konsolidasi demokrasi tetap Parliament yang memiliki fokus pada:
berjalan di Georgia, puncaknya adalah citizen engagement, access to informa-
Rose Revolution pada tahun 2003 yang tion, techonologies and innovation, dan
berhasil menggulingkan pemerintahan accountability. Konsep ini merupakan
Shevarnadze (Citizen Union of Geor- pengejawantahan parlemen modern ke
gia) dan memberikan kesempatan pada dalam bentuk yang lebih spesifik dan
Mikhail Saakashvili (United National khas Georgia.
Movement) untuk memimpin Georgia,
revolusi tanpa kekerasan tersebut juga PARLEMEN GEORGIA
menghasilkan penguatan pada insti Parlemen Georgia merupakan
tusiinstitusi negara, meskipun belum lembaga representatif tertinggi yang
menyeluruh dan fundamen (Nodia dan dijamin oleh konstitusi rakyat Georgia
Scholtbach, 2006). Berdasarkan pada dan memiliki otoritas legislatif paling
data dari Freedom House (2013), kondisi kuat yang dapat mempengaruhi arah
demokrasi di Georgia terus membaik, dari kebijakan dalam negeri, kebijakan
indeks demokrasi mereka berada pada dalam negeri, kontrol atas aktivitas
angka 4,68 dan angka tersebut relatif pemerintah, dan hakhak legislasi lain
cukup baik untuk sebuah rezim transisi yang diatur oleh konstitusi. Parlemen
yang berjalan. Georgia menggunakan sistem uni
Gedung baru parlemen Georgia
Gedung parlemen lama di Tbilisi
kebijakan tanpa melakukan diskriminasi
terhadap etnis minoritas. Pada tahun Satu hal yang dapat kita apresia kameral (satu kamar).
2008, hubungan bilateral antara Georgia si adalah masyarakat Georgia telah Anggota legislatif Georgia atau biasa
dan Rusia memburuk seiring dengan menunjukkan pada dunia, komitmen disebut sebagai deputi berjumlah 150
terjadinya serangan bersenjata di mereka pada nilainilai demokrasi, orang. Dari 150 anggota, 77 anggota di
wilayah Ossetia Selatan dan Abkhazia. dan menolak dengan tegas tindakan pilih melalui sistem proposional dan 73
Perang antara Georgia dan Rusia ini tindak an otoritatif yang dapat digu anggota lainnya dipilih melalui sistem
berakhir dengan dukungan Rusia pada nakan se bagai collective memory un pemilu single-member district plurality
EDISI 129 TH. XLV, 2015 75