Page 9 - MAJALAH 178
P. 9
KALEIDOSK OP
(2014-2019)
“Ini merupakan negara pertama
eks Uni Soviet yang memberikan
...SAYANGNYA SAAT INI MASIH BANYAK DARI KELOMPOK MUDA bebas visa kepada Indonesia
dan ini sudah dilakukan secara
YANG TIDAK TERBERDAYAKAN. MEREKA MASIH TERIKAT reciprocal (timbal balik). Kita
DENGAN KEMISKINAN, SULITNYA AKSES PENDIDIKAN, DAN mengucapkan terima kasih
BAHKAN MASIH BERADA DALAM SITUASI KONFLIK YANG dan menghargai langkah yang
dilakukan Uzbekistan,” jelas Fadli.
MENYULITKAN MEREKA UNTUK BERKEMBANG”
KRISIS POLITIK AWALI KONFLIK DI
NEGARA MUSLIM
Saat memimpin Delegasi DPR
sayangnya saat ini masih banyak Camp yang diselenggarakan RI menghadiri acara puncak
dari kelompok muda yang tidak Kedutaan Besar Rusia dengan Konferensi Parliamentary Union
terberdayakan. Mereka masih mengumpulkan pelajar muda of the OIC Member States (PUIC)
terikat dengan kemiskinan, untuk saling berinteraksi dan ke-14 di Maroko, pertengahan
sulitnya akses pendidikan, dan bertemu selama dua minggu di 2019 lalu, Fadli Zon menyoroti
bahkan masih berada dalam situasi Thailand dan Vladivostok, Rusia. isu-isu krusial seperti konflik
konflik yang menyulitkan mereka Melalui program ini, pelajar berkepanjangan yang mendera
untuk berkembang,” kritisi Fadli. muda Indonesia dari SD, SMP, negara-negara Muslim yang
hingga SMA mampu menambah utamanya lantaran dipicu krisis
MASYARAKAT EKS TIMTIM MINTA pengalaman dan membangun politik. Ia berharap PUIC menjadi
DIRELOKASI networking di dunia internasional. ujung tombak reformasi politik
Awal Januari 2017, mayarakat Children Camp yang digelar awal di negara-negara Muslim agar
eks Timor Timur (Timtim) di Januari 2018 lalu itu, merupakan konflik –konflik tersebut segera
Kupang, NTT, menemui Wakil bekal bagi para siswa untuk berakhir.
Ketua DPR RI Fadli Zon dan mampu mengasah kemampuan
meminta direlokasi ke Pulau komunikasi dan membangun UU OTSUS PAPUA PERLU DIREVISI
Wetar di ujung barat daya Maluku. jaringan kerja yang baik. “Ini Fadli Zon menyampaikan,
Sejak memilih bergabung dengan menjadi kesempatan untuk Undang-Undang (UU) Nomor
Indonesia usai referendum tahun membangun networking, mendapat 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
1999, masyarakat eks Timtim ini kawan baru, pelajaran baru, dan Khusus (Otsus) Bagi Provinsi
belum memiliki tempat tinggal melihat negeri orang. Kita senang Papua perlu direvisi. Dalam rapat
yang tetap. Selama ini mereka ada anak-anak yang berani ikut pemantauan tentang Otsus Bagi
dipandang sebagai masyarakat program ini. Bagus untuk mengisi Provinsi Papua dengan Kaukus
kelas II di Kupang, karena wawasan dan pengetahuan,” DPR untuk Papua melibatkan
merupakan pendatang. komentar Fadli. banyak tokoh dari Papua, pada
Fadli mengatakan, merelokasi prinsipnya banyak pihak yang
ke sebuah pulau tidak mudah. TERIMA DUBES UZBEKISTAN menghendaki evaluasi pada UU
Yang paling mungkin adalah Pertengahan Februari 2018, Wakil Otsus Papua.
menempatkannya di rumah layak Ketua DPR RI Fadli Zon menerima Fadli juga mengungkapkan, ke
huni. Setidaknya ada 240 ribu jiwa kunjungan kehormatan Dubes depan yang akan segera diatasi
masyarakat eks Timtim yang tidak Uzbekistan untuk Indonesia adalah persoalan kerukunan di
memiliki tempat tinggal. Butuh Shavkat Jamolov di ruang kerjanya. Papua jangan sampai kerusuhan
advokasi untuk menjembatani Peningkatan hubungan kedua terulang kembali, terlebih lagi
masyarakt eks Timtim ini untuk negara berpenduduk mayoritas sampai menelan korban, itu yang
medapatkan tempat tinggal. muslim ini jadi bahasan utama. sangat dihindari. “Tadi di garis
Fadli mengapresiasi keputusan besarnya sekarang bagaimana
APRESIASI PROGRAM CHILDREN pemerintah Uzbekistan yang mengembalikan supaya ini damai
CAMP memberi bebas visa bagi WNI dulu. Jangan ada lagi korban,
Pada Tahun 2018 lalu, Wakil yang berkunjung ke Uzbekistan. insiden-insiden baru. Ada
Ketua DPR RI Fadli Zon Keputusan ini berlaku mulai 10 kedamaian dulu, ada ketertiban,”
mengapresiasi program Children Februari 2018 lalu. ungkapnya. l es
TH. 2019 EDISI 171 PARLEMENTARIA
TH. 2019 EDISI 178 PARLEMENTARIA 9 9