Page 41 - MAJALAH 149
P. 41

Pengalamannya yang lahir  dan besar di kawasan Slipi,             Joseph Blasius  Bapa yang kala itu
              Kemanggisan, Jakarta, membuat dirinya sangat mencintai            aktivitis  Partai Demokrasi Indonesia
              pluralisme. Ketua Komisi XI DPR RI  Melchias Marcus               (PDI) pada akhir 1970-an.
              Mekeng bercerita tentang masa kecilnya tinggal di Jakarta.           “Dari kecil  suka lihat bapak  saya
              Masa kanak-kanak hidup di tengah tradisi saling mengormati        bicara politik,  khususnya  saat dia
              antar sesama pemeluk agama. Tidak ada tembok diskriminasi         dilantik jadi anggota MPR. Saya duduk
              antara muslim dan non-muslim.                                     di balkon dan saya berucap dalam hati
                                                                                suatu  saat saya akan  duduk di dalam.
                                                                                Saya harus di sini dan itu jadi pemicu,”
                  Kalau lagi bulan Ramadan  gini,   swiss franc, dan dollar terhadap pound   akunya.
                  bangun  pagi habis sahur  kita   sterling. Waktu itu saya masih bekerja   Buah tak jatuh jauh dari pohonnya,
             “ngumpul. Biasanya kita yang      untuk  Bank Duta.  Selepas dari Bank   begitu kata pepatah. Inilah yang dialami
              non-muslim  naik sepeda ramai-ramai   Duta, Melky menggeluti pasar modal.   Melky. Pengaruh politik ayahnya
              nungguin  teman yang salat Subuh.   Jual beli surat berharga obligasi   membekas  di hati  Melky.  Ia pun ikut
              setelah  itu  kita lanjut jalan  lagi,”   ia selami.  Saat itu,  ungkap Melky,   terjun ke panggung politik. setelah
              kenangnya.                       transaksi  masih  menggunakan  fisik   sukses  di dunia keuangan sampai
                 Menurut  Melky, begitu  ia akrab   settlement yang dibawa ke para penjual   membuat perusahaan sekuritas sendiri,
              disapa, kenangan masa kecil itulah yang   dan pembeli.            kini ia mulai berkiprah  dengan dnuia
              sangat membekas hingga ia dewasa.                                 barunya. Politik merupakan panggilan
              Selepas mengenyam pendidikan wajib   Meniti Karir Politik         jiwa bagi Melky.  Tahun 1996,  ia
              belajar 12  tahun  di  Regina  Pacis,  ia   Seluk beluk dunia keuangan sudah   memutuskan bergabung dengan Partai
              melanjutkan  studinya  ke  Universitas   ia rambah. Melky paham betul dengan   Golkar  di Jakarta Selatan. Beberapa
              De  La Salle,  Metro Manila,  Philipina   dunianya itu.  Dari  dunia keuangan   bulan  kemudian, ia diutus  menjadi
              dengan mengambil jurusan Manajemen   ia lalu terjun ke panggung politik.   juru kampanye tingkat nasional untuk
              Keuangan.                        Ketertarikannya pada  dunia politik   Pemilu 1997.
                 Tak dipungkirinya, dunia ilmu   sebetulnya pengaruh dari sang ayah dan   Menurut  Melky,  tak  gampang
              keuangan  (finance),  memang,  passion   kakeknya  yang juga seorang politisi.   menjadi public speaker di depan puluhan
              Melky sejak kecil.  Ketika  duduk   Persinggungan  Melky dengan  dunia   ribu orang pendukung Golkar. Namun,
              di bangku kuliah pun, ia selalu   politik terjadi saat menemani ayahnya,   pengalaman jadi juru kampanye itulah
              memperoleh nilai yang cukup  tinggi                               yang  membuatnya  semakin  percaya
              untuk  mata kuliah  finance.  Setelah                             diri.
              mendapatkan gelar  S1, pada  tahun                                   “Biasalah kalo pertama kali jadi juru
              1988,  Melky  balik ke  Tanah  Air dan   “Dari kecil suka lihat   kampanye, naik ke atas panggung kaki
              bekerja di bidang perbankan dan pasar   bapak saya bicara         masih gemetar. Bayangkan saja, harus
              modal.                                politik, khususnya          berpidato di depan 10 ribu sampai 15
                 Awalnya, ia bekerja sebagai Foreign                            ribu  orang,  kita mau ngomong  apa
              Exchange Trade dan broker Sertifikat BI   saat dia dilantik jadi   juga belum tahu, karena mindset sebagai
              di Bank Duta (1988), PT Penta Martin   anggota MPR. Saya          seorang politisi belum terbentuk. Tapi,
              Bierbaum (1992),  Pentasena  Grup   duduk di balkon dan           harus dimulai dari  situ  supaya kita
              (1993), hingga akhirnya ia mendirikan                             mulai percaya diri  berbicara  di depan
              perusahaan sekuritas sendiri PT      saya berucap dalam           publik,” kenangnya.
              Mesana Investama Utama dan PT        hati suatu saat saya            Pada 1999,  ia mencalonkan diri
              EMCO  Adidaya International  pada   akan duduk di dalam.          sebagai anggota DPR untuk Kabupaten
              tahun 1994.                                                       Sika, namun belum terpilih. Mantan
                 “Keuangan, memang, bidang saya.    Saya harus di sini          Ketua  Indonesia Money Broker
              Lalu  saya  menjadi trader dari mata   dan itu jadi pemicu,”      Association ini, kembali mencalonkan
              uang dollar  terhadap  deutsche mark,                             dirinya sebagai salah satu fraksi utusan
              dollar  terhadap  yen,  dollar  terhadap                          daerah untuk  MPR yang  merupakan



                                                                                Edisi : 149 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46