Page 53 - MAJALAH 177
P. 53

SUMB ANG SARAN





            kinerja tahun-tahun sebelumnya,   salah faktor yang berkontribusi   sasaran penting pengawasan
            gambaran ini  tentu menyisakan    terhadap relatif rendahnya kinerja   DPR RI. Tentu tidak berhenti di
            pertanyaan klasik yang kurang     legislasi selama ini. Namun      situ, beragam panitia atau tim
            lebih sama bahwa kinerja tersebut   demikian, selain pagar statutoris   pengawasan DPR RI pun perlu
            selalu dimaknai sebagai sesuatu   yang mewajibkan proses legislasi   diberikan bobot perhatian politis ke
            yang inkremental dan business as   dilakukan secara bersama-sama   depan.
            usual. Pertanyaannya kemudian     dengan pemerintah, tingginya       Kasus lain yang juga memiliki
            tentu, momentum  berakhirnya      kinerja pengawasan DPR RI tentu   derajat kepentingan politis
            jabatan keanggotaan kali ini      tidak hanya sifat pengawasan yang   yang kuat adalah kinerja tim
            legacy apa yang telah ditorehkan?   menjadi domain penuh lembaga ini   pengawasan/pemantauan
            Beberapa perspektif kinerja       tetapi juga aspek pengawasan yang   penanggulangan bencana.
            DPR RI di atas setidaknya dapat   merefleksikan lembaga perwakilan   Menyimak kehidupan sebagai
            menjadi modalitas politik bagi    sebagai lembaga yang memang      bangsa yang hidup dalam daerah
            kesinambungan proses konsolidasi   tugasnya  harus ngomong  (baca    bencana, kemampuan mitigasi
            politik keanggotaan DPR RI 2019-  parl(er)iament= berbicara).  Aspek   dan adaptasi bencana menjadi
            2024 sebagai lembaga penyambung   lain adalah derajat ke-mendesak-  modaliatas penting untuk
            lidah rakyat. Pertama, sejalan    an persoalan dan luasan cakupan   mengelolanya secara lebih inklusif,
            dengan politik pembangunan        pengawasan yang mencakup         tidak hanya secara infrastruktur
            jangka menengah yang progresif    pelaksanaan UU, akuntabilitas    tetapi juga kelembagaan (modal)
            khususnya dalam penuntasan        keuangan negara, dan serangkaian   sosial yang menopangnya. Sebagai
            infrastruktur, sejumlah agenda    kebijakan pemerintah.            lembaga perwakilan dengan basis
            pembangunan penting pemerintah     Mari kita lihat sebagian fakta   konstituensinya, peran DPR RI
            tentu membutuhkan dukungan        berikut. Kelembagaan pelaksanaan   tentu menjadi relevan untuk
            politik lembaga perwakilan untuk   fungsi pengawasan Pansus Hak    memastikan pemerintah dapat
            memastikan tata kelola yang       Angket Pelindo II, misalnya      mengarahkan kemampuan struktur
            akuntabel secara politis dapat    diarahkan untuk memastikan       dan lembaga sosial masyarakat
            tercapai, kelembagaan pembiayaan   tata kelola BUMN yang bersih dan   untuk melakukan adaptasi terhadap
            konvensional melalui skema        akuntabel. Tentu tidak berhenti   setiap bencana. Jadi, memposisikan
            APBN maupun non-konvensional      di situ, luaran Pansus ini juga   peran pengawasan DPR RI dalam
            melalui skema kemitraan, hibah    diarahkan untuk memastikan       bidang ini adalah untuk mendorong
            dan/atau pinjaman luar negeri.    tercapainya politik pengelolaan   pemerintah mampu membaca,
            Peran sejumlah tim atau panja     BUMN yang semakin kompetitif     menafsirkan, memahami, dan
            pengawasan/pemantauan DPR         di era disruption ini. Kasus yang   memaknai terhadap kejadian
            RI selama ini perlu diperkuat     dalam pelaksanaan pengawasan,    bencana yang tidak semata-mata
            ke depan. Hal lain tentu terkait   misalnya Otsus Papua. Gejolak   didasarkan pada standar atau
            dengan keperluan penguatan bobot   terbaru di Papua misalnya,      norma umum (Indra Tranggono,
            kemauan politik DPR RI terkait    memunculkan pertanyaan seberapa   2019).
            dengan isu optimalisasi penentuan   jauh efektivitas implementasi    Tentu DPR RI sebagai lembaga
            politik anggaran pemerintah       kebijakan Otsus Papua, dalam     politik yang isinya orang-orang
            yang lebih asertif dan afirmatif   konteks misalnya, arti pentingnya   yang juga merefleksikan tingkah
            untuk kepentingan publik. Agenda   pengelolaan dinamika stabilitas   polah masyarakat secara umum,
            ‘formal’ pemindahan ibukota,      di wilayah “panas” secara politis   beberapa kasus yang menohok
            utang luar negeri, isu jaminan    tidak hanya untuk memastikan     rasa keadilan publik tentu menjadi
            sosial, untuk  menyebut sebagian,   terjaganya ketertiban umum dan   sebuah catatan yang harus segera
            merefleksikan tantangan ini.  Last   arah kesejahteraan masyarakat   disudahi. Seiring dengan semakin
            but not the least, pelaksanaan fungsi   di sana tetapi juga menjaga   asertifnya, aktor dan kekuatan
            pengawasan.                       membendung “globalisasi” isu di   sipil, cepat atau lambat, lembaga
              Dalam perspektif publik,        Papua. Artinya, sebelum menjadi   perwakilan DPR RI tentu dipaksa
            njomplang-nya pelaksanan          bola panas yang semakin liar     berbuat yang terbaik untuk rakyat,
            fungsi, tugas dan wewenang DPR    secara politis, fokus pemerintah   karena dari kinerja inilah, rakyat
            RI yang lebih dititikberatkan     pada pengelolaan isu keamanan    mau memberikan suaranya.
            pada aspek pengawasan untuk       dan ketertiban yang inheren dalam   Dirgahayu Indonesia! Dirgahayu
            sebagian harus diakui sebagai     pendekatan kesejahteraan menjadi   DPR RI! l



                                                                        TH. 2019      EDISI 177      PARLEMENTARIA        53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58