Page 10 - MAJALAH 117
P. 10
LAPORAN UTAMA
kepada publik. Sinergi publik dan media ini, diharapkan sebagai Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) ini.
dapat menjadi kekuatan penekan sehinggga para
wakil yang telah berhasil melewati tahapan seleksi Baginya tantangan anggota dewan sepanjang masa
oleh rakyat dapat tetap amanah dalam mengemban jabatan lima tahunan itu sama dan tidak pernah
tugasnya. “Rakyat tentu bisa melakukan pengawasan berubah yaitu bagaimana meningkatkan kinerja di
dan melakukan tekanan terus menerus bersama media bidang legislasi, membuat penganggaran berkualitas
kepada para wakil yang sudah mereka tunjuk. Kalau ini dan pengawasan yangn konstruktif dan positif terhadap
dilakukan tentu mereka akan waspada, memperhatikan kinerja eksekutif. Catatan khusus yang perlu menjadi
terus langkah mereka supaya tidak menciderai perhatian anggota dewan terpilih adalah beban pada
masyarakat. Kalau kelompok masyarakat sipil itu periode lalu ketika sejumlah kasus korupsi mencoreng
berinisiatif bersama media tentu ada pengaruhnya,” korps legislatif ini. Ini penting menurutnya agar upaya
ujar dia. memulihkan kepercayaan rakyat kepada para wakilnya
dan tentu DPR itu sendiri berhasil. Pendiri CIRUS
Lebih jauh menurutnya agak sulit berharap apabila (Center for Indonesian Regional dan Urban Studies)
dalam proses pemilihan lalu rakyat menentukan sikap ini memberikan poin tersendiri terhadap kegiatan
setelah melakukan transaksi - money politic. Hampir pembekalan bagi anggota dewan terpilih di Lembaga
tidak mungkin mengharapkan kinerja positif dari para Ketahanan Nasional (Lemhannas).
kandidat yang sejak dari awal sudah mengedepankan
uang. Baginya aksi money politic dalam pemilu terjadi “Pembekalan di Lemhannas bisa membantu
karena transparansi belum berjalan dengan benar. Partai walaupun kita tidak bisa berharap banyak. Sekarang
politik belum menunjukkan komitmen kuat untuk lebih kalau dari sananya kualitasnya memang rendah karena
terbuka dalam melakukan rekruitmen calon anggota rekruitmen tidak transparan, karakter pribadinya
legislatif, sistem yang transparan belum berhasil misterius, tidak teruji jujur dan bersih ya bagaimana,
dibangun. “Selama sistem belum diperbaiki, kalau sebulan di Lemhannas-pun tidak akan bertambah
sistem rekrutmen anggota dewan yang dilakukan tidak bagus,” tekannya.
transparan, maka money politic akan terus berlanjut.
Partai perlu melakukan kontrol, memberi arahan yang Optimalisasi Tiga Fungsi
positif bukan untuk kepentingan politik praktis dan
politik yang sempit terus,” tekannya. Anggota Komisi III DPR Harry Witjaksono mengakui
tugas sebagai anggota dewan hanya fokus pada tiga
Wajah Baru DPR fungsi utama, pengawasan, merancang undang-
undang dan membahas anggaran. Dalam setiap periode
Memperhatikan daftar nama anggota DPR yang akan masa jabatannya fungsi pengawasan dinilai paling
segera bekerja di Senayan, 58 persen adalah berhasil. Namun yang hampir selalu kedodoran
wajah baru yang seharusnya juga bisa adalah pencapaian target legislasi.
memberikan warna dan semangat baru Sebagai gambaran tahun 2010 lalu DPR
bagi parlemen. Namun menurut Tidak ada jaminan menargetkan 70 RUU yang masuk
Andrinof tidak semua wajah baru ya wajah baru akan Prolegnas, berhasil diselesaikan 16
ini mempunyai latar belakang UU. Tahun 2011, 93 RUU selesai
politik yang mumpuni dan akan menghasilkan sesuatu yang lebih 24 dan tahun 2012, tuntas 30
mendongkrak kinerja dewan. baik. Bagaimana mereka diseleksi, UU dari 69 RUU yang masuk
Sebagian dari mereka adalah bagaimana mereka memperoleh suara daftar Prolegnas. Dari fakta
figur populer konsekuensi itu ia menilai anggota dewan
dari sistem proporsional dari rakyat, itu juga bisa kita lihat yang akan segera bekerja perlu
terbuka. Ada kecendrungan kemungkinannya. Kita juga mencatat melakukan evaluasi.
peningkatan oligarki keluarga
dan kerabat sejumlah tokoh di biaya pencalegan mereka itu tinggi “Saya merasa DPR kadang
daerah yang terpilih menjadi sekali, itu bisa jadi tanda tanya, terlalu ambisius, terlalu dibebani
anggota DPR seperti istri, anak, apa betul mereka ingin keinginan-keinginan. Saya pikir
adik atau keponakan dari kepala target 30 RUU setiap tahunnya
daerah atau pejabat daerah. mengabdi? adalah target yang wajar asal diberi
ruang untuk membuat perubahan
“Tidak ada jaminan ya wajah baru akan target seperti APBN yang ada mekanisme
menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Bagaimana perubahan APBNP. Jadi pada pertengahan tahun
mereka diseleksi, bagaimana mereka memperoleh suara dinilai target bisa ditingkatkan kenapa tidak,” ujar dia.
dari rakyat, itu juga bisa kita lihat kemungkinannya. Politisi Fraksi Partai Demokrat yang pernah bertugas
Kita juga mencatat biaya pencalegan mereka itu tinggi di Bidang Legislasi ini menuturkan tingginya target
sekali, itu bisa jadi tanda tanya, apa betul mereka ingin karena pintu untuk mengusulkan RUU memang terbuka
mengabdi?” urai akademisi yang pernah menjabat sangat lebar. Seorang anggota dewan yang didukung
10 PARLEMENTARIA EDISI 117 TH. XLIV, 2014